Awas, Ada Aplikasi Android yang Bisa Memotret Penikmat Pornografi

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 08 September 2015 | 15:24 WIB
Awas, Ada Aplikasi Android yang Bisa Memotret Penikmat Pornografi
Ilustrasi program jahat yang menyasar telepon seluler (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah perusahaan keamanan komputasi di Amerika Serikat berhasil menemukan sebuah aplikasi Android yang diciptakan untuk memeras para pengguna telepon seluler. Aplikasi bernama Adult Player itu menyediakan konten pornografi, tetapi diam-diam memotret pengguna memanfaatkan kamera depan ponsel.

Setelah memotret pemilik, aplikasi itu akan mengunci ponsel dan meminta tebusan senilai 500 dollar AS atau sekitar Rp7,1 juta.

Adult Player, yang pertama kali ditemukan oleh perusahaan keamanan Zscaler itu, tak tersedia di Google Play, toko aplikasi khusus Android. Tetapi bisa diunduh di website gelap yang banyak beredar di internet.

Menurut Zscaler, aplikasi itu akan terus menayangkan pesan meminta uang tebusan di layar ponsel. Meski ponsel sudah dimatikan atau restart, pesan itu akan kembali muncul.

Lalu bagaimana cara menghapus aplikasi itu?

Zscaler menganjurkan orang-orang yang sudah mengunduh Adult Player untuk me-reboot ponsel mereka ke mode safe. Dalam mode ini, sistem operasi ponsel akan beroperasi tanpa aplikasi pihak ketiga, sehingga aplikasi-aplikasi jahat bisa dengan mudah dihapus.

Meningkatnya Jumlah Aplikasi Pemeras

Jumlah aplikasi jahat yang digunakan untuk memeras sendiri terus naik dari tahun ke tahun, demikian kata Intel Security. Adult Player sendiri adalah aplikasi pemeras kedua yang ditemukan oleh Zscaler.

Pada Agustus kemarin Intel Security mengatakan jumlah aplikasi atau program jahat pemeras naik 127 persen sejak 2014. Program seperti itu banyak ditemukan di komputer dan laptop.

"Salah satu alasan mengapa program itu banyak beredar karena ia sangat mudah diciptakan," kata Raj Samani, peneliti dari Intel Security Eropa.

"Aplikasi seperti ini efektif karena bisa mempermalukan orang. Jika Anda tak membayar, reputasi Anda di dunia maya akan rusak," jelas dia.

Samani mengatakan meski saat ini program jahat pemeras itu banyak ditemukan di komputer, tetapi diperkirakan dalam waktu dekat akan mulai menyasar para pengguna ponsel serta perangkat seluler lainnya. (BBC)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI