UNS Solo Kembangkan Baterai Lithium Pertama untuk Mobil Listrik

Siswanto Suara.Com
Senin, 07 September 2015 | 17:14 WIB
UNS Solo Kembangkan Baterai Lithium Pertama untuk Mobil Listrik
Menristek Dikti M. Nasir melepas mobil listrik bertenaga surya "Widya Wahana V" buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di kantor Menristek Dikti, Jakarta, Senin (17/8). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Universitas Sebelas Maret Solo kembangkan sel baterai lithium ferro-fosfat untuk menjalankan mobil listrik pertama di Indonesia. Baterai lithium tersebut akan menjadi produk dalam negeri pertama yang memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia.

"Pengembangan sel baterai lithium ferro-fosfat merupakan komersialisasi produk hasil penelitian UNS sebagai sumbangan untuk negara atau bangsa Indonesia," kata Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan UNS Solo, Jawa Tengah, Muhammad Nizam, Senin (7/9/2015).

Menurut lelaki yang akrab disapa Nizam baterai lithium ferro-fosfat yang akan diproduksi ini mampu bertahan hingga 10 tahun atau sekitar 3.000-3.500 lifecycle. Guna mewujudkan produk tersebut, pihaknya telah menyiapkan program terpadu dengan melibatkan beberapa bidang di LPPMP.

Meliputi kurikulum, pelatihan, inkubasi bisnis dan bahan pembelajaran umum. Selain beberapa bidang tersebut, imbuh Nizam untuk mewujudkan produk tersebut tidak akan bisa berjalan tanpa adanya anggaran atau dana.

"Jadi nanti ke depan usaha (produk sel baterai lithium ferro-fosfat) ini nanti bisa dikelola oleh UNS," tambahnya.

Nizam menambahkan UNS saat ini tengah menyiapkan laboratorium pengujian produk tersebut. Pasalnya, sebelum produk itu dipasarkan harus melalui pengujian laboratorium. Di samping itu, menyiapkan tenant yang akan direkrut serta menjalin hubungan dengan perbankan dan industri.

"Kita juga melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam penerangan jalan. Jadi nanti tidak lagi menggunakan listrik, tapi menggunakan baterai lithium ferro-fosfat ini," kata dia.

Sementara itu, Pembantu Rektor IV UNS, Widodo Muktiyo, menambahkan perguruan tinggi sebagai pusat riset dapat mendukung kemajuan perekonomian berbasis teknologi. Sehingga dituntut untuk mengkomersialisasikan hasil penelitian demi meningkatkan pembangunan ekonomi.

"Jadi perguruan tinggi dituntut mendekatkan diri ke dunia industri. Kampus jangan hanya di perpustakaan, tapi dapat mengaplikasikan ke dunia industri," tambah Widodo. (Labib Zamani)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI