Suara.com - Dalam film Iron Man, pengusaha Tony Stark mengembangkan sebuah robot yang memberinya kekuatan luar biasa untuk melawan para penjahat.
Namun, pada realitasnya baju robot itu punya beban yang sangat berat, bahkan aktor Don Cheadle yang mengenakan baju Iron Man di Iron Man 3 mengeluh dengan baju besi itu.
"Tidak benar-benar keren sekali," katanya.
Sekarang ilmuwan Cina sedang mengembangkan sebuah exoskeleton fleksibel dan terkendali yang bergerak gesit seperti pikiran yang mengendalikan anggota tubuh.
Para ilmuwan dari Institue of Anvanced Manufacturing Technology di Changzhou, provinsi Jiangsu, baru saja menyelesaikan proyek exoskeleton yang dapat membantu orang mendaki gunung dengan baju seberat 30 kilogram tanpa berkeringat.
Exoskeleton tidak berwarna merah atau tampak keren seperti baju Iron Man. Malah tampak seperti kerangka besi dengan kumpulan sensor dan kabel listrik. Ketika dipakai, sensor menangkap sinyal neuromuskuler setiap ada gerakan dan merespon dengan aksi yang tepat.
"Penerapan potensi exoskeleton luas," kata Wang Yucheng, asisten peneliti di institute tersebut.
Lembaga itu unit dari Hefei Institut Ilmu Fisika di Chinese Academy of Scienses, yang fokus mengembangkan robotika dan manufaktur yang cerdas.
Salah satu kegunaan exoskeleton adalah meningkatkan kapasitas tempur para prajurit. Misalnya, Laboratorium Teknik Robotika Manusia di Universitas of California, Berkeley, Amerika Serikat, telah meneliti exoskelton sejak awal tahun 2000.
Mereka sudah mengembangkan berbagai produk untuk digunakan keperluan militer. Manusia memakai perangkat robot bisa membawa beban hingga 200 pound, sementara pemakainya tidak merasakan ada beban. Begitu juga ExoHiker bisa mengaktifkan pemakainya membawa beban 150 pound dan berjalan selama 21 jam.
Exoskeleton juga bisa membantu orang cacat untuk melakukan gerakan, seperti menendang bola. Pada pembukaan Piala Dunia 2014 di Brasil, Juliano Pinto seorang yang lumpuh bisa menendang bola saat membuka pertandingan dengan bantuan dari pikiran untuk mengendalikan exoskeleton. (Asia One)