Akibat Ulah Peretas, Jutaan Perkawinan Terancam Bubar

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 20 Agustus 2015 | 21:03 WIB
Akibat Ulah Peretas, Jutaan Perkawinan Terancam Bubar
Ilustrasi pasangan bercerai. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehidupan perkawinan jutaan orang terancam bubar setelah peretas menyebar data pengguna situs kencan Ashley Madison.

Ashley Madison adalah situs tempat orang-orang dari berbagai penjuru dunia mencari pasangan selingkuh. Dalam laman utamanya, situs tersebut secara terbuka mengatakan, "Hidup itu singkat, ayo selingkuh" (Life is short. Have an affair).

Pada Selasa malam lalu (Rabu siang waktu Indonesia), peretas menyebar data berisi jutaan alamat email dari pengguna Ashley Madison yang melingkupi pejabat pemerintah Amerika Serikat, para pegawai negeri Inggris, eksekutif tingkat tinggi perusahaan-perusahaan dari Eropa dan Amerika Utara.

Serangan peretas itu merupakan pukulan telak bagi Avid Life Media, perusahaan yang memiliki Ashley Madison, karena terjadi menjelang penjualan pertama mereka di pasar saham.

Namun demikian, ada juga pihak yang beruntung akibat ulah peretas. Mereka adalah para pengacara pernikahan, terapis, dan perusahaan keamanan dunia maya.

Pengacara terkenal Raoul Felder mengatakan bahwa tindakan peretas adalah hal terbaik yang pernah terjadi sejak Injil melarang perselingkuhan.

"Saya tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya," kata dia.

Sebelumnya pada bulan lalu, para peretas sudah mengancam akan menyebar foto-foto telanjang, cerita fantasi seksual, nama-nama, serta informasi kartu kredit dari 37 juta pengguna Ashley Modison dari seluruh dunia.

Tentu saja bocoran dari peretas akan membuat malu bagi para pengguna yang selama ini dikenal memiliki hubungan pernikahan baik-baik saja. Sementara bagi pasangan yang dikhianati, respon awal kaget akan dengan cepat berubah menjadi kemarahan, kata terapis pernikahan, Michele Weiner Davis.

Bocornya data juga diperkirakan membawa konsekuensi buruk bagi para pegawai pemerintah Amerika Serikat. Sejumlah portal teknologi melaporkan bahwa lebih dari 15.000 alamat email pengguna Ashley Modison adalah milik pejabat pemerintah dan militer.

Perselingkuhan, dalam kondisi tertentu, adalah tindakan kriminal bagi anggota pasukan bersenjata Amerika Serikat dan dapat berujung pada pemecatan secara tidak terhormat atau bahkan penjara.

"Adakah diri Anda di sini?" kata kelompok peretas, yang menyebut diri sebagai "Impact Team", dalam pernyataan yang menyertai data-data pengguna Ashley Modison.

Data tersebut disebar pertama kali dalam jaringan "situs hitam" (dark web), yang hanya bisa diakses melalui perambah khusus, meski kini sudah tersedia secara luas.

Dunia maya pun kini heboh membicarakan hal tersebut. Sebagian pengguna Twitter mengaku heran kenapa alamat email kerja digunakan untuk bergabung dengan situs selingkuh seperti Ashley Madison.

Seorang wanita yang merupakan anggota parlemen Inggris mengaku tidak mengetahui bahwa alamat emailnya berada dalam daftar pengguna situs perselingkuhan. Dia menduga bahwa emailnya telah digunakan tanpa sepengetahuan dirinya.

Avid Life, pemilik Ashley Madison, adalah perusahaan yang berpendapatan sangat besar. Tahun lalu mereka memperoleh pendapatan sekitar 115 juta dolar AS atau naik 45 persen dari tahun sebelumnya.(Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI