5 Teknologi Super Canggih Milik Alphabet, Induk Baru Google

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 14 Agustus 2015 | 06:54 WIB
5 Teknologi Super Canggih Milik Alphabet, Induk Baru Google
Ilustrasi Logo Google dengan kotak-kotak Alphabet di dekatnya. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Google, raksasa teknologi yang kita kenal lewat mesin pencari internetnya, baru-baru ini membangun Alphabet. Alphabet berperan sebagai induk perusahaan yang memayungi unit-unit usaha milik Google.

Sebagian besar unit usaha yang bernaung di bawah Alphabet adalah perusahaan-perusahaan hasil akuisisi Google. Seperti diketahui, Google terkenal suka membelanjaka uangnya untuk membeli perusahaan-perusahan berbasis teknologi yang dipandang mampu mendukung layanan bisnis internet mereka.

Namun, di antara perusahaan hasil akuisisi itu, ada beberapa yang memunculkan tanda tanya besar lantaran tidak berkaitan langsung dengan core business Google itu sendiri. Perusahaan-perusahaan tersebut dibeli karena teknologi hebat yang mereka kembangkan.

Berikut ini, beberapa teknologi canggih garapan anak-anak perusahaan Google - kini Alphabet - yang bisa membuat Anda berdecak kagum.

Pertama: Robot-robot militer

BigDog, Cheetah, dan Atlas

BigDog, Cheetah, dan Atlas adalah tiga produk robot buatan Boston Dynamics, perusahaan riset peralatan militer yang diakuisisi Google pada bulan Desember 2013 silam. BigDog adalah robot keledai yang dirancang sebagai pengangkut barang bawaan tentara untuk melewati medan sulit yang tidak mungkin dilewati kendaraan beroda.

Mirip dengan BigDog, Cheetah adalah robot berkaki empat. Hanya saja, robot yang meminjam nama hewan ini, bisa berlari dengan kecepatan 45 kilometer per jam.

Sementara itu, Atlas, adalah robot humanoid yang bisa bergerak bak manusia sungguhan. Selain dapat melenggang dengan bebas di medan yang sulit, Atlas mampu pula mengangkat beban. Atlas memang dirancang sedemikian rupa untuk melakukan pekerjaan search and rescue (SAR).

Selanjutnya: Google melawan penuaan

Bioteknologi

Google kian membingungkan para pelaku teknologi dan dunia usaha ketika mendirikan California Life Company (Calico), perusahaan yang bergerak dalam bidang riset dan pengembangan bioteknologi.

Salah satu target besar yang sedang dikejar Calico adalah untuk menciptakan cara melawan penuaan dan penyakit-penyakit terkait usia. Calico berada di bawah Google X, divisi rahasia Alphabet yang didedikasikan untuk membuat kemajuan dalam bidang teknologi.

Beberapa produk lain dari Google X adalah kacamata cerdas Google Glass dan proyek balon internet Project Loon.

Selanjutnya: Google melihat Anda dari atas

Drone

Google sempat membuat kejutan ketika memutuskan untuk membeli Titan Aerospace, sebuah perusahaan pembuat drone asal Albuquerque, Amerika Serikat pada bulan April 2014.

Drone yang dibuat Titan bukan drone biasa. Pesawat nirawak buatan mereka mampu terbang hingga ketinggian 20 kilometer.

Teknologi intai setara satelit yang dipunya drone tersebut dapat dipakai untuk memantau cuaca, kebakaran hutan maupun memotret. Namun, Google sepertinya memanfaatkan teknologi tersebut untuk memperkuat layanan Google Maps, juga Project Loon, proyek pengadaan internet di daerah terpencil yang ketika itu sedang digarap Google.

Selanjutnya: Menyetir tanpa tangan

Mobil nirawak

Driverless car atau mobil nirawak adalah salah satu produk dari divisi Google X. Mobil nirawak dilengkapi dengan sensor dan perangkat lunak yang mampu mendeteksi kendaraan lain, orang, maupun hal lain di jalan sehingga bisa berjalan dan melakukan navigasi mandiri tanpa kendali sopir.

Mereka yang naik kendaraan bertenaga listrik ini tidak memerlukan kemudi. Tinggal duduk manis, dan mobil ini akan mengantar Anda sampai tujuan.

Selanjutnya: Bukan sembarang layang-layang

Layang-layang energi

Energi bersih atau clean energy juga menarik perhatian Google. Pada tahun 2013, Google membeli Makani Power, sebuah perusahaan yang menciptakan turbin pembangkit listrik tenaga angin bernama energy kite atau layang-layang energi.

Energi kite dapat menghasilkan listrik 50 persen lebih banyak dibandingkan kebanyakan turbin tenaga angin. Tak cuma itu, layang-layang energi juga mengurangi dana penyediaan material logam hingga 90 persen serta dapat dipakai di lokasi di mana turbin konvensional tak bisa bekerja dengan baik.

BACA JUGA: 

Ini Dia Daftar Hotel Angker di Dunia

Risty Tagor Hapus Foto Suami di Instagram, Stuart Sebaliknya

10 Perempuan Pembunuh Berantai Sepanjang Sejarah Manusia

Derita Penyakit Langka, Bocah Ini Miliki Tangan Raksasa

8 Cara Menabung dengan Penghasilan di Bawah Dua Juta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI