Lenovo Serahkan Bisnis Ponsel pada Motorola, Pecat 3.200 Pegawai

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 13 Agustus 2015 | 20:01 WIB
Lenovo Serahkan Bisnis Ponsel pada Motorola, Pecat 3.200 Pegawai
Ilustrasi Lenovo. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lenovo, salah satu produsen komputer terbesar di dunia, pada Kamis (13/8/2015), mengumumkan akan merumahkan lebih dari 3.000 pekerjanya. Keputusan itu diambil setelah keutungan di triwulan pertama tahun fiskal 2015 turun lebih dari 50 persen.

Keuntungan bersih Lenovo turun sebesar 51 persen menjadi 105 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp2,07 triliun) pada periode April - Juni. Pada periode yang sama tahun lalu perusahaan asal Cina itu meraup 214 juta dolar AS.

Pendapatan Lenovo naik tiga persen, menjadi 10,7 miliar dolar AS (Rp148,1 triliun), meski meleset tipis dari estimasi Bloomberg yang memasang angka 11,5 miliar dolar AS.

Dalam pernyataan resminya Lenovo mengatakan akan memangkas biaya operasi hingga 1,35 miliar dolar AS (Rp18,6 triliun) per tahun dengan memecah 3.200 staf di unit-unit bisnis non-manufaktur.

Selain itu Lenovo juga mengumumkan akan merestrukturisasi bisnis mobile dengan mempercayai Motorola untuk menangani bisnis telepon seluler pintarnya.

"Jajaran produk kami akan lebih sederhana, dengan pilihan model yang lebih sedikit dan unik. Mobile Business Group (Lenovo) akan terus memimpin bisnis mobile secara umum, tetapi akan lebih bergantung pada Motorola untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi produk-produk ponsel pintar," jelas Lenovo dalam siaran persnya.

Pendapatan dari unit bisnis mobile Lenovo, setelah dikombinasikan dengan Motorola, naik 33 persen di kuartal fiskal pertama 2015. Meski demikian pangsa pasarnya turun 0,5 persen, dipicu oleh ketatnya persaingan di Cina melawan Xiaomi dan Huawei.

Sementara itu pendapatan Lenovo di bisnis komputer turun 13 persen, menyusul turunnya permintaan global.

Lenovo membeli Motorola dari Google pada Oktober 2014 silam dengan harga 2,9 miliar dolar AS.(Phys.org)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI