Polisi Cina Tutup Pabrik Perakit 41.000 Unit iPhone Palsu

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 28 Juli 2015 | 06:17 WIB
Polisi Cina Tutup Pabrik Perakit 41.000 Unit iPhone Palsu
Ilustrasi iPhone rusak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian di Beijing menggerebek dan menutup sebuah pabrik yang memproduksi lebih dari 41.000 unit iPhone palsu, senilai 120 juta yuan (sekitar Rp260,7 miliar). Dalam operasi yang diungkap ke publik Minggu (26/7/2015) itu, polisi juga menangkap sembilan orang pelaku pemalsuan.

Pihak berwenang di Cina, dalam beberapa waktu terakhir, mulai mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku pemalsuan dan memaksa perusahaan-perusahaan lokal untuk mendaftarkan merek dagang serta hak paten mereka. Cina memang dikenal sebagai salah satu sumber utama barang-barang bajakan di dunia.

Apple, yang merupakan salah satu merek paling populer di Cina, sering menjadi korban pembajakan. Produk seperti iPhone atau iPad palsu buatan Cina bisa ditemukan bahkan sampai di Amerika Serikat, kampung halaman Apple.

Kepolisian di Cina mengatakan penggerebekan dan penutupan pabrik itu terjadi pada Mei lalu. Para pelaku diketahui menyamarkan pabrik yang terletak di utara Beijing itu sebagai gerai servis ponsel.

Kelompok itu dipimpin oleh seorang lelaki berusia 43 tahun dan istrinya yang berumur 40 tahun. Keduanya berasal dari Shenzhen, sebuah kota di Cina bagian selatan yang banyak memiliki pabrik perakitan ponsel.

Modus para pelaku pemalsuan di pabrik itu adalah merakit iPhone menggunakan komponen-komponen ponsel bekas. Ponsel iPhone itu kemudian diekspor ke luar Cina. Meski demikian polisi tak membeberkan ke negara mana saja iPhone palsu itu diekspor.

Dalam penggerebekan yang berlangsung 14 Mei itu polisi menyita 1.400 unit ponsel dan asesoris ponsel.

Polisi Beijing mengakui jika operasi itu digelar berkat informasi yang diberikan oleh pemerintah AS. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI