Suara.com - Sebuah fosil ular berkaki empat berusia 113 tahun ditemukan di Brasil dan menurut para ilmuwan menunjukkan bahwa nenek moyang spesies ular yang dikenal pada saat ini sebenarnya berevolusi di darat dan bukan di perairan.
Fosil itu diperkirakan berasal dari era Cretaceous (145 sampai 66 juta tahun silam) dan merupakan fosil ular tertua yang pernah ditemukan manusia.
"Ini adalah fosil ular paling primitif yang pernah ditemukan dan jelas sekali, mahluk ini tak berevolusi di air," kata Dr Nick Longrich, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam studi yang diterbitkan di majalah Science itu.
Fosil ular itu, yang dinamai Tetrapodophis amplectus, diperkirakan masih berusia sangat muda dan berukuran kecil. Panjangnya hanya 20 cm, tetapi diperkirakan masih bisa bertumbuh lebih panjang.
Yang unik dari fosil itu adalah adanya dua pasang kaki. Sepasang kaki depan panjangnya hanya 1 cm dan dua kaki belakangnya sedikit lebih panjang. Dua pasang kaki itu diperkirakan berfungsi untuk memegang mangsa dan bukan untuk berjalan.
Diduga ketika mati ular itu baru saja makan, karena ditemukan beberapa potongan tulang di dalam perutnya.
"Ular itu ditemukan dalam kondisi sangat terawat. Tulang belulangnya sangat jelas," demikian kata Helmut Tischlinger pakar paleontologi yang memotret fosil tersebut.
Tetraphodophis sendiri dikategorikan ke dalam bangsa ular dan bukan kadal. Kategorisasi itu ditentukan oleh beberapa fitur pada tubuh fosil, seperti panjang tubuhnya. Bentuk dan pola gigi juga berpengaruh, terutama pada pola tulang rahangnya. (BBC)
Fosil Ular Tertua Ditemukan di Brasil, Punya Dua Pasang Kaki
Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 25 Juli 2015 | 05:35 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
07 November 2024 | 16:18 WIB WIB5 Tips Agar Ular Tidak Masuk ke Rumah
10:44 WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 16:45 WIB
Tekno | 15:52 WIB
Tekno | 15:23 WIB
Tekno | 13:46 WIB
Tekno | 12:05 WIB