Google: Hillary Clinton Jadi Presiden AS Berikutnya

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 26 Juni 2015 | 15:29 WIB
Google: Hillary Clinton Jadi Presiden AS Berikutnya
Hillary Clinton, salah satu kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Google rupanya diam-diam mendukung kandidat dari Partai Demokrat untuk menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya. Ini terungkap dari hasil pencarian di mesin pencari Google.

Seperti yang dikabarkan oleh situs The Next Web, jika Anda memasukkan kalimat pencarian "Who'll be the next president?" (jika diterjemahkan bebas, "siapa yang akan menjadi presiden berikutnya?"), maka jawaban teratas di laman pencari Google adalah: Hillary Clinton!

"Hillary Clinton adalah presiden Amerika Serikat berikutnya. Kampanye sudah dimulai, seperti anak panah yang sudah dilepaskan dari busurnya," tulis Google.

Menurut Google, Hillary Clinton akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya (Screenshot Google).

Bahkan jika Anda memasukkan pertanyaan serupa, dengan cara penulisan berbeda, "Who will be the next president?", maka Google akan memberi jawaban yang sama, meski kali ini mengutip kata-kata penyiar radio AS, Glenn Beck.

"Glenn Beck mengatakan dalam program radio Selasa bahwa 'Hillary Clinton akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya." Beck mengatakan dia mendapat informasi dari seorang sahabat, yang juga dekat dengan orang-orang Hillary, tentang strategi kampanye Clinton di 2016."

Hasil pencarian ini tentu membuat gusar Partai Republik dan kandidat-kandidat lain dari Demokrat yang akan bersaing merebut pencalonan resmi dari partai itu sebelum pemilihan presiden pada 2016 mendatang.

Clinton dan Google sendiri dikenal dekat. Pada April lalu lalu ia mengumumkan merekrut salah satu eksekutif Google masuk dalam tim kampanyenya.

Sementara di Desember 2014 silam pendiri Wikileaks, Julian Assange memperingatkan bahwa Google akan mendukung Clinton dalam pemilu 2016. Ia mengungkap adanya hubungan khusus antara Clinton dengan para elit Google, khususnya ketika Clinton menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI