Suara.com - Berfoto selfie ekstrem alias yang menyerempet bahaya, memang sedang jadi tren. Tetapi mungkin belum ada aksi selfie yang lebih ekstrem dari para anggota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah.
Hanya dengan selfie, seorang militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah telah membuat kelompoknya menelan kerugian besar di medan tempur. Akibat foto selfie-nya di Internet, intelijen Amerika Serikat mengetahui lokasi markasnya dan mengirim jet-jet pembom untuk menghancurkannya.
Sejumlah agen intelijen Angkatan Udara AS di Florida, Amerika Serikat, berhasil mengidentifikasi lokasi anggota ISIS itu dari fotonya selfie-nya di internet. Kurang dari 20 jam setelahnya, sejumlah jet tempur AS diluncurkan membom markas unit tempat anggota ISIS ceroboh itu ditugaskan.
"Agen kami menyisir sosial media dan melihat beberapa orang bodoh berdiri di markas itu," kata Jenderal Angkatan Udara AS, Hawk Carlise.
"Di beberapa media sosial dan forum online, mereka menyombongkan diri soal markas dan kemampuan kendali ISIS. Dari situ kami menemukan mereka," sambung dia.
"Kami lalu bekerja dan 22 jam kemudian, tiga roket JDAM meluluhlantakan bangunan itu," tambah Carlise.
Juru bicara angkatan udara AS menolak membeberkan lebih rinci tentang lokasi pemboman itu. Tetapi pada Kamis (4/6/2015), AS menggelar 17 serangan udara ke Irak dan Suriah selama 24 jam. Serangan itu menyasar beberapa unit ISIS di Hasekeh, Raqqa, dan Ramada.
Washington pada hari yang sama mengklaim bahwa serangannya ke markas-markas ISIS telah menewaskan 10.000 militan.