Ini Penjelasan Ilmuwan Soal Suara Terompet dari Langit

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 26 Mei 2015 | 12:29 WIB
Ini Penjelasan Ilmuwan Soal Suara Terompet dari Langit
Ilustrasi suara-suara Bumi (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang-orang di seluruh dunia selama sebulan terakhir dikejutkan oleh sebuah suara mirip terompet yang membahana dari langit. Beberapa orang di Eropa, Australia, dan Amerika Utara bahkan mengunggah rekaman suara itu ke media sosial, lengkap dengan pengakuan mereka.

Seorang perempuan bernama Kimberly Wookey di Kanada bahkan sudah dua kali mendengar suara serupa dalam hidupnya.

"Pertama kali pada 19 Juni 2013 pada pukul 9.30 pagi. Kali ini saya kembali mendengar suara-suara tersebut di Terrace BC, Kanada," tulis Wookey di YouTube.

Sementara Aaron Traylor, warga Montana, AS, mengatakan ia terus mengalami mimpi buruk setelah mendengar suara-suara tersebut. Ia pertama kali mendengar suara-suara itu saat sedang berjalan-jalan bersama puterinya.

Ketika suara itu membahana, puterinya tiba-tiba berhenti dan telinga anjing mereka serentak tegak berdiri.

Baca juga: Suara Misterius Mirip Terompet Terdengar di Langit Jerman

Lalu dari manakah asal suara-suara tersebut?

Para ilmuwan sendiri belum bisa memastikan sumber suara yang membahana dari langit tersebut. Ilmuwan dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menduga bahwa suara-suara itu adalah "suara latar belakang" Bumi.

"Jika tubuh manusia memiliki antena radio sebagai pengganti telinga, maka kita akan mendengar paduan suara-suara unik dari planet kita sendiri," jelas seorang ilmuwan dari NASA.

NASA mengatakan suara itu seperti musik latar belakang yang biasa di dengar dalam film-film. Suara-suara itu sendiri selalu ada, meski tak selalu bisa ditangkap oleh sistem pendengaran manusia normal.

Pada April lalu NASA juga menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa Bumi sebenarnya terus berdengung tanpa henti. Dengungan itu sukar didengar telinga manusia, karena getarannya sangat rendah (microseismic activity). Dengungan itu, kata para ilmuwan, dipicu oleh gelombang lautan di permukaan Bumi.

Bumi sendiri diketahui bisa "berbunyi seperti lonceng" selama sebulan setelah diguncang gempa besar. (Tech Time)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI