Suara.com - Bentangan pegunungan Himalaya telah turun sekitar satu meter sebagai akibat dari gempa besar di Nepal dua pekan lalu, demikian dikatakan sejumlah ilmuwan.
Para peneliti dari pusat badan antariksa Jerman IDLR), yang menganalisis data satelit terkait gempa Nepal, mengatakan punggung pegunungan Himalaya turun sekitar 1,5 meter.
"Setelah gempa area pegunungan semakin jauh dari satelit dan kini lebih rendah," kata Chrisian Minet, pakar geologi dari DLR, yang menganalisis data dari satelit Sentinel-1a.
"Meski demikian kami tak bisa mengatakan ada puncak gunung tertentu yang ketinggiannya berkurang. Kami hanya menganalisis area itu secara umum," jelas dia lebih lanjut.
Ia juga mengatakan bahwa dibutuhkan survei di wilayah pegunungan itu untuk bisa menentukan dengan pasti berkurangnya ketinggian wilayah paling tinggi di muka Bumi itu. Yang pasti, ujar dia, tinggi kawasan itu kini berkurang rata-rata 0,7 sampai 1,5 meter.
Sementara itu menurutu Richard Briggs, pakar geologi dari lembaga survei geologi Amerika Serikat (USGS), area yang mengalami penurunan adalah bentangan Langtang Himal, yang terletak di barat laut Kathmandu.
Langtang sendiri adalah kawasan di mana banyak pendaki dan warga lokal masih dinyatakan hilang akibat lonsor salju, yang dipicu gempat berkekuatan 7,8 skala Richter di 25 April silam.
Adapun hasil analisis ini sudah memantik perdebatan tentang berapa tinggi puncak Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia, saat ini. Beberapa pihak mengatakan bahwa gunung itu juga sudah berkurang ketinggiannya, tetapi para ilmuwan mengatakan diperlukan survei GPS atau misi udara untuk memastikan hal itu. (BBC).
Tinggi Pegunungan Himalaya Berkurang Akibat Gempa Nepal
Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 10 Mei 2015 | 06:19 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
30 September 2024 | 11:40 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI