Ilmuwan: Gempa Nepal Terjadi Sesuai Jadwal

Yusuf Abdillah Suara.Com
Selasa, 28 April 2015 | 07:15 WIB
Ilmuwan: Gempa Nepal Terjadi Sesuai Jadwal
Puing-puing runtuhan bangunan pascagempa di Nepal. [REUTERS/Adnan Abidi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan mengungkap bahwa gempa Nepal pada Sabtu (25/4) kemarin merupakan bagian dari sebuah pola gempa besar. Pola yang sama dengan dua gempa besar yang terjadi lebih 700 tahun lalu dan sebagai hasil efek domino tekanan pergeseran patahan.

Pola ini pula yang membuat para ahli gempa menyatakan sudah menunggu gempa ini terjadi. Dengan kata lain, gempa besar ini sudah diprediksi. Bahkan, sebuah tim peneliti sudah memberi peringatan beberapa pekan lalu bahwa gempa akan terjadi di lokasi yang sama.

Para peneliti menemukan kemungkinan keberadaan pengaruh ganda hanya dalam beberapa minggu terakhir saat melakukan penelitian lapangan di kawasan.

Laurent Bollinger dari lembaga penelitian CEA di Prancis dan rekan-rekannya menemukan pola bersejarah gempa saat meneliti di Nepal bulan lalu.

Tim Bollinger menggali di sepanjang patahan gempa utama negara itu, sepanjang lebih 1.000 km dari barat ke timur, di tempat di mana patahan bertemu permukaan bumi.

Naskah kuno menyebutkan sejumlah gempa besar, tapi tetap sangat sulit menemukan lokasinya di lapangan. Namun tim penelitian Bollinger dapat memperlihatkan bahwa bagian patahan ini sudah sejak lama tidak bergerak.

"Kami memperlihatkan patahan ini tidak menyebabkan gempa besar tahun 1505 dan 1833, dan terakhir kali fault ini berpindah kemungkinan besar pada tahun 1344," kata Bollinger dua pekan lalu.

"Kami dapat melihat baik Kathmandu dan Pokhara sekarang akan mengalami gempa yang mengubah patahan utama, kemungkinan besar terjadi terakhir kali pada tahun 1344 di antara kedua kota," jelas peneliti lain, Paul Tapponnier.

"Perhitungan pendahuluan mengisyaratkan gempa Sabtu dengan kekuatan 7,8 kemungkinan tidak cukup besar untuk mengangkat pecahan sampai ke permukaan bumi, jadi masih ada kemungkinan lebih banyak gaya yang tersimpan," ujar Bollinger.

"Kemungkinan akan mengalami gempa besar lagi ke arah barat dan timur dari gempa yang sekarang dalam puluhan tahun ke depan," kata Bollinger.(Huffington Post/BBC)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI