Jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan signifikan, meski belum sesuai harapan. Data yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerjasama dengan PusKakom UI, selama tahun 2014, pengguna internet naik menjadi 88,1 juta atau sebesar 34,9% dari jumlah penduduk Indonesia.
“Pertumbuhan ini menggembirakan, namun seharusnya bisa lebih besar,” kata Ketua APJII Samuel Pangerapan dalam rilis yang diterima Suara.com, Minggu (26/4/2015).
Sammy, demikian sering dipanggil, mengatakan jumlah tersebut bila mengacu pada standar Millenium Development Goals (MDG’s) yang mensyaratkan minimal pada tahun 2015 sebesar 50% dari total jumlah penduduk, masih di bawah target. “Pencapaian tidak mudah. Harus bersama-sama pemerintah, swasta dan elemen masyarakat bahu membahu mewujudkannya,” kata dia.
Angka pengguna sebesar 88,1 juta tersebut disesuaikan dengan jumlah penduduk Indonesia sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 sebesar 252 juta penduduk. Dengan demikian, dari sisi jumlah penduduk, pengguna internet mengalami pertumbuhan 16,2 juta pengguna, yaitu dari 71,9 juta menjadi 88,1 juta pengguna.
Hasil dari penelitian APJII dan PusKaKom, bila dilihat dari domisilinya, 78,5% dari total seluruh pengguna internet di Indonesia tinggal di wilayah Indonesiabagian Barat. Sebagai tambahan penting, pengguna internet ini didominasi oleh mereka yang tinggal di wilayah urban Indonesia. Sehingga, komitmen pemerintah dalam bentuk rencana pita digital untuk memberi kesempatan agar masyarakat di daerah dapat mengakses internet membuka peluang yang sangat positif bagi masyarakat.
Hasil yang menarik lainnya, usia pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun, yaitu sebesar hampir setengah dari total jumlah pengguna internet di Indonesia (49%). Artinya, dapat dikatakan bahwa segmen pengguna internet di Indonesia adalah mereka yang termasuk ke dalam kategori generasi millenial atau “digital natives”. Digital natives adalah generasi yang lahir setelah tahun 1980, ketika internet mulai dipergunakan masyarakat secara luas.
Menjadi pertanyaan juga mengenai perilaku pengguna internet Indonesia itu kemana saja. Bila sebelumnya kita sering mendapat data bahwa pengguna Twitter dan Facebook dari Indonesia sangat besar bahkan banyak kota-kota besar Indonesia yang aktif, maka sangat wajar. Sebab ternyata pengguna internet sebagian besar memiliki dan menggunakan jejaring sosial sebesar 87,4%, kedua adalah searching 68,7%, ketiga instan messaging 59,9%, keempat mencari berita terkini 59,7% , kelima mendownload dan mengupload video 27,3%.
Berita online dan email yang favorit di penelitian sebelum-sebelumnya, saat ini rontok. Jual beli online yang marak dan banyak diiklankan di televisi, mengalami pertumbuhan dengan pengguna 11% dibanding sebelumnya sekitar 5%, akan tetapi masih di posisi keenam. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan transaksi online semakin baik.
Kuatnya jejaring sosial bisa jadi juga semakin berkibarnya perangkat mobile telepon seluler yang kian banyak jumlahnya. Jauh meninggalkan personal komputer yang kian terasa tradisional. Buktinya sebanyak 85% pengguna internet melakukan aktivitas di dunia maya memakai telepon seluler (hape), 32% memakai laptop/netbook, 13% memakai tablet, dan PC sebesar 14%. Sebuah fakta baru di sisi jenis kelamin, bahwa pengguna wanita unggul dibanding pengguna pria. Pengguna wanita 51% sedangkan pria hanya 49%.