Sampanye Berusia 170 Tahun Ditemukan di Dasar Laut

Kamis, 23 April 2015 | 07:44 WIB
Sampanye Berusia 170 Tahun Ditemukan di Dasar Laut
Ilustrasi beberapa botol sampanye. [Shutterstock/B747]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap penyuka apalagi pengoleksi minuman anggur, biasanya tahu betapa tingginya nilai sebotol sampanye yang sudah tua. Namun sejauh ini, mungkin sedikit sekali --jika bukan belum ada-- orang yang pernah mencoba sampanye berusia 170 tahun yang ditemukan di dasar laut.

Sebagaimana ditulis Live Science, itulah yang dialami oleh sejumlah penyelam peneliti pada 2010 lalu, saat menemukan sebanyak 168 botol sampanye di Laut Baltik, di wilayah Kepulauan Aland Finlandia. Mereka menemukannya di reruntuhan sebuah kapal, dan saat mencoba rasanya mereka segera paham usia sampanye tersebut sudah lebih dari 100 tahun.

Belakangan, dalam laporan penelitian yang dirilis pada Senin (20/4/2015) lalu, hasil analisis kimia terhadap kandungan sampanye itu pun mengungkapkan lebih banyak hal. Termasuk di antaranya perkiraan tentang bagaimana sampanye dari abad ke-19 itu diproduksi.

"Setelah 170 tahun tersimpan dalam kondisi nyaris sempurna di kedalaman lautan, botol-botol sampanye ini dibangkitkan dan siap mengisahkan pada kita sebuah bab dari sejarah pembuatan minuman anggur," tulis para peneltii di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Dalam studi yang dipimpin Philippe Jeandet, seorang profesor bidang biokimiawi makanan di University of Reims, Champagne-Ardenne, Prancis, itu para peneliti menganalisa komposisi kimia dari sampanye yang ditemukan. Mereka pun membandingkannya dengan sampanye yang ada saat ini.

"Kami menemukan bahwa komposisi kimia dari sampanye berusia 170 tahun ini... sangat serupa dengan komposisi sampanye era modern," tutur Jeandet, sembari mengungkapkan pula beberapa perbedaannya. "Terutama (yang berbeda) adalah pada kandungan gula dalam sampanyenya," sambungnya.

Menurut para peneliti pula, berdasarkan torehan di bagian sumbat (tutup) botol sampanye yang ditemukan, dapat diduga beberapa perusahaan sampanye Prancis yang memproduksinya. Mereka antara lain adalah Veuve Clicquot Ponsardin, Heidsieck, serta Juglar.

Sementara itu berdasaran hasil analisis kimianya, diketahui bahwa minuman anggur tersebut memiliki kandungan gula jauh lebih banyak dibanding sampanye modern. Minuman berusia 170 tahun itu tercatat memiliki kandungan gula sekitar 150 gram per liter, sementara sampanye era sekarang biasanya hanya memiliki kadar gula 6 sampai 8 gram per liter. [Live Science]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI