Studi: Kebahagiaan Bisa Ditularkan Lewat Bau Keringat

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 21 April 2015 | 15:10 WIB
Studi: Kebahagiaan Bisa Ditularkan Lewat Bau Keringat
Ilustrasi orang sedang berkeringat (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terbaru, yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, menemukan bahwa aroma keringat ternyata bisa menyebarkan kebahagiaan di antara manusia.

Gun Semin, pakar psikologi pada Utrecht University, Belanda yang terlibat dalam penelitian itu mengatakan bahwa saat merasa bahagia tubuh manusia mengeluarkan chemosignals atau zat-zat kimia. Saat zat-zat kimia itu keluar bersama keringat maka manusia lain bisa lebih mudah mendeteksinya.

Dalam penelitian-penelitian sebelumnya ditemukan bahwa emosi negatif pada manusia, khususnya yang berkaitan dengan rasa jijik dan takut, bisa diketahui dari zat-zat kimia dalam keringat. Tetapi hanya sedikit studi yang meneliti apakah keringat juga bisa menyebarkan emosi positif.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa mencium keringat dari manusia yang sedang bahagia, juga bisa memicu rasa bahagia pada orang yang mencium aroma keringat," kata Semin.

"Dengan kata lain, keringat dari orang yang berbahagia mirip seperti senyum, punya efek menular," imbuh dia.

Studi Semin itu didasarkan pada sebuah eksperimen. Ia dan timnya mengumpulkan contoh keringat dari 12 lelaki ras kaukasus. Tak satu pun dari 12 orang itu pernah punya kelainan psikologis. Mereka juga tak merokok dan tidak sedang mengonsumsi obat apa pun.

Selama eksperimen itu berlangsung para peneliti juga melarang mereka berhubungan seksual, mengonsumsi alkohol, berolahraga terlalu keras, dan tak boleh mengonsumsi makanan yang beraroma menyengat.

Dalam eksperimen itu, 12 orang tadi dikirim ke laboratorium. Di sana ketiak mereka dibersihkan dan dikeringkan. Setelah itu para peneliti memasang sebuah bantalan berdaya serap tinggi di ketiak dan mereka diminta mengenakan selembar kaos.

Berikutnya 12 orang tadi diminta menyaksikan beberapa video yang dinilai bisa membangkitkan beragam emosi, seperti rasa ketakutan, bahagia, dan netral. Mereka juga diminta melihat simbol-simbol Cina, lalu memberikan komentar apakah merasa puas atau tidak.

Hasilnya ditemukan bahwa video-video itu berhasil menimbulkan gejolak emosi pada diri lelaki. Yang menonton video menakutkan akan mengeluarkan emosi negatif dan yang menyaksikan video membahagiakan akan mengeluarkan emosi positif.

Setelah itu para peneliti mengundang 36 perempuan dari ras kaukasus, yang juga tak mengidap penyakit pernafasan atau masalah psikologis. Mereka diminta untuk mencium bantalan dari ketiak para lelaki tadi.

Setelah mencium bau bantalan tadi, para peremupuan itu ditanyai tentang perasaan mereka. Hasilnya ditemukan bahwa perempuan yang mencium bau ketika lelaki yang bahagia, juga akan merasa bahagia. Sementara perempuan yang mencium bau ketiak lelaki yang tak bahagia, juga merasa tak bahagia. (Tech Times)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI