Suara.com - Kylie Jenner, adik tiri bintang reality show Kim Kardashian, belakangan terlihat memiliki bentuk bibir yang semakin penuh dan sensual. Hal ini memicu kaum remaja nekat melakukan sesuatu yang ekstrim demi mendapatkan bibir sensual seperti milik Kylie.
Dalam banyak kesempatan, Kylie selalu membantah bahwa dirinya menjalani operasi bedah plastik sehingga memiliki bentuk bibir yang kini ia miliki.
Ternyata, penampilan Kylie membuat banyak remaja iri. Alih-alih melakukan bedah plastik, para remaja menciptakan cara sendiri, yang murah dan mudah, demi mendapatkan bentuk bibir seperti Kylie.
Mereka memakai mulut botol. Ya mulut botol. Caranya, mereka meletakkan bibir di depan mulut botol kemudian menyedot seluruh udara di dalam botol sampai bibir mereka membengkak.
Hasilnya, bibir mereka memang tampak lebih besar, penuh, dan sensual. Namun, tentu saja itu amat menyakitkan.
Para remaja nekat itu pun mengunggah foto mereka usai melakukan "bedah mandiri" tersebut ke media sosial Twitter. Dalam waktu singkat, tagar #kyliejennerchallenge alias "tantangan Kylie Jenner" pun jadi populer di situs microblogging tersebut.
Banyak yang latah dan ikut-ikutan melakukan aksi serupa. Namun, tak sedikit pula yang meminta para remaja melakukan hal itu karena bisa membahayakan.
Sebenarnya, tren membuat bibir bengkak dengan mulut botol bukan kali ini saja ramai di dunia maya. Bulan Februari lalu, seorang pelajar Australia jadi tenar setelah menunjukkan bibirnya yang bengkak karena mempraktikkan metode "mulut botol" tersebut.
Ada pula kakak beradik asal Islandia, Yrja Baldvinsdottir dan Brigitta yang ikut-ikutan melakukan hal serupa.
Menanggapi aksi para remaja ini, dokter bedah Pordiis Kjartansdottir memperingatkan mereka yang hendak mencoba melakukan aksi nekat itu.
"Saya dapat menegaskan bahwa ini akan membahayakan, bahkan jika Anda berniat hanya mencobanya saja, apalagi buat mereka yang sudah berkali-kali melakukannya," kata Pordiis.
"Bibirmu akan membiru karena darah terkumpul di sana dan bibirmu bisa dengan mudah mengalami infeksi dan mati rasa," tutupnya. (Metro)