5 Jenis Bom Berdasarkan Mekanisme Ledakannya

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 09 April 2015 | 07:01 WIB
5 Jenis Bom Berdasarkan Mekanisme Ledakannya
Personel kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Rabu (8/4/2015) sore, di lokasi ledakan benda diduga bahan peledak, di kawasan Jalan Jatibunder, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta. [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan, ledakan yang terjadi di Tanah Abang, Rabu sore (8/4/2015), menyerupai ledakan mercon banting yang menyerupai bom rakitan.

Menurut Unggung, ledakan yang dihasilkan bom tersebut berdaya ledak rendah atau low explosive. Lalu, apa yang dimaksud dengan low explosive?

Berikut ini adalah lima jenis bom berdasarkan mekanisme ledakan yang digunakan. Low explosive adalah salah satunya.

Gas terkompresi

Ledakan dengan kekuatan kecil bisa dihasilkan dengan memberikan tekanan di dalam sebuah wadah tertentu. Secara teknis, perangkat yang menyebabkan ledakan jenis ini tidak bisa diklasifikasikan sebagai bom.

Kendati demikian, ledakan yang terjadi dapat merusak bangunan, melukai, bahkan mematikan mahluk hidup, termasuk manusia. Zat cair, gas, maupun senyawa gas mudah terbakar yang muncul dalam ledakan ini dapat pula menyala jika terpapar percikan api.

Low explosive

Bom-bom paling sederhana atau paling kuno biasanya menggunakan low explosive alias bahan berdaya ledak rendah. Salah satunya adalah black powder atau yang lebih dikenal bubuk mesiu. Black powder inilah, yang menurut Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, ditemukan di lokasi ledakan di Tanah Abang, Jakarta.

Low explosive biasanya terbuat dari komposisi potasium nitrat, batu bara, atau bubuk aluminium. Jika terbakar, bahan ini menghasilkan gas panas. Untuk bisa dijadikan sebuah bom, butuh low explosive dalam jumlah banyak, atau bisa pula dimasukkan dalam wadah bertekanan tinggi.

High explosive

Bom high explosive atau berdaya ledak tinggi melibatkan sebuah proses yang dinamakan detonasi (pembakaran) untuk melepaskan energi kimia secara cepat. Reaksi kimia dari bahan berdaya ledak tinggi ini melebihi kecepatan suara.

High explosive meledak dengan kecepatan berkisar antara 3 hingga 9 kilometer per detik. Sebagai contoh, bahan peledak high explosive jenis TNT punya tingkat pembakaran 5,7 kilometer per detik. Selain dipakai di industri pertambangan, bahan ini juga dipakai militer.

Fisi nuklir

Mekanisme fisi nuklir ditemukan pada bom atom. Fisi nuklir memanfaatkan energi yang terdapat pada inti atom Uranium-235 dan Plutonium-239.

Untuk melepaskan energi ini secara cepat, material inti dalam jumlah tertentu dipapar dengan sumber neutron. Bom fisi nuklir melepaskan energi puluhan kali lebih besar dibandingkan bom kimia dengan bobot yang sama.

Fusi nuklir

Bom atom tipe fusi nuklir melepaskan energi melalui fusi inti atom deuterium dan tritium. Energi yang dihasilkan ratusan, bahkan ribuan kali lebih besar dibanding bom fisi nuklir.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga di Jalan Jatibunder, RT 16/9, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikejutkan suara ledakan dahsyat di sebuah rumah bedeng. Ledakan ini mengakibatkan empat orang terluka. Tiga diantaranya saat ini dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI