Manusia Akan Bertemu Alien 10 Tahun Lagi

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 09 April 2015 | 07:00 WIB
Manusia Akan Bertemu Alien 10 Tahun Lagi
Ilustrasi alien (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manusia akan segera bertemu dengan kehidupan alien dalam satu dekade lagi, demikian dikatakan oleh ilmuwan terkemuka Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada Selasa (7/4/2015).

"Menurut saya kita akan menemukan indikasi kuat tentang kehidupan di luar Bumi dalam satu dekade. Bukti-bukti pasti akan kita dapatkan dalam 20 sampai 30 tahun dari sekarang," beber Ellen Stofan dari NASA dalam sebuah diskusi panel yang fokus pada upaya pencarian alien di alam semesta.

"Saat ini kita sudah tahu tempat yang tepat untuk mencari. Kita juga tahu bagaimana caranya mencari. Kita sudah memiliki teknologinya dan kini sudah berada di jalur yang tepat untuk menggunakan teknologi itu. Jelas saat ini kita sudah berada di jalan yang benar," ujar dia.

Sejauh ini para ilmuwan sudah memastikan bahwa tata surya kita dan Galaksi Bima Sakti secara keseluruhan menyembunyikan lingkungan yang bisa mendukung kehidupan seperti yang ditemukan di Bumi.

Salah satu contohnya adalah penemuan air dalam wujud cair di bawah permukaan Europa dan Ganymede, dua bulan Planet Yupiter. Air juga ditemukan di bawah permukaan Enceladus, bulan Saturnus. Jejak air juga ditemukan di Mars.

Mars sendiri terbilang unik, karena berdasarkan penelitian robot Coriosity milik NASA di permukaan planet itu, terdapat jejak karbon yang mengandung molekul organik dan nitrogen, salah satu zat penting untuk kehidupan.

Sementara berdasarkan pantauan teleskop antariksa NASA, Kepler, ditemukan banyak bintang yang mempunyai planet-planet dengan lingkungan yang mendukung kehidupan. Hasil peneropongan Kepler juga menunjukkan bahwa planet dengan permukaan berbatu seperti Bumi dan Mars kemungkinan besar bisa ditemukan di Galaxy Bima Sakti.

Bahkan menurut Paul Hertz, direktur divisi astrofisika NASA, Galaksi Bima Sakti sendiri adalah lingkungan yang basah, sama seperti Tata Surya kita.

"Kita bisa melihat air di awan-awan antarbintang, tempat terciptanya tata surya dan galaksi," tukas Hertz.(Live Science)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI