Studi: Lelaki Tumbuhkan Jenggot Saat Merasa Terancam

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 08 April 2015 | 05:55 WIB
Studi: Lelaki Tumbuhkan Jenggot Saat Merasa Terancam
Ilustrasi lelaki berjenggot (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa ilmuwan dari The University of Western Australia mengklaim berhasil menjawab salah satu misteri terbesar masa ini: mengapa banyak lelaki memelihara jenggot?

Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Evolution and Human Behaviour, Cyril Grueter dan timnya menjelaskan bahwa lelaki menumbuhkan jenggot karena mereka merasa terancam oleh lelaki lain. Karenanya jenggot adalah cara lelaki untuk lebih terlihat agresif dan lebih unggul ketimbang lelaki lain.

Dalam penelitiannya Grueter menemukan bahwa sama seperti pejantan lain pada primata, lelaki membutuhkan ornamen fisik yang lebih menonjol sebagai penanda agar terlihat lebih unggul dibanding pejantan lain dan lebih menarik di hadapan perempuan.

Perilaku ini juga ditemukan pada orangutan dengan flensa pada pipinya, hidung panjang pada kera bekantan, dan bibir atas yang lebih menonjol pada kera berbulu emas jantan.

Dalam risetnya Grueter dan rekan-rekannya meneliti 154 spesies primata. Mereka menemukan bahwa pada kelompok jantan yang hidup sosial dan cenderung mengalami konflik, maka penanda fisik ini akan semakin banyak ditemukan.

"Ketika Anda hidup dalam kelompok kecil, yang di dalamnya setiap orang saling kenal, maka tidak dibutuhkan ornamen untuk menunjukkan keunggulan kualitas atau daya saing," kata Grueter.

"Tetapi di kelompok yang lebih besar, ketika seseorang dikelilingi oleh orang asing, maka seseorang membutuhkan alat untuk menunjukkan kekuatan dan kualitasnya. Dalam kondisi inilah ornamen-ornamen tadi muncul," imbuh dia.

Menurut para peneliti fenomena jenggot bukan sesuatu yang baru. Mereka membeberkan bahwa jenggot dan kumis juga populer di antara lelaki Inggris pada periode 1842 sampai 1971, ketika jumlah perempuan lebih sedikit dibandingkan lelaki.

Sementara pada abad 19, para lelaki di Asia gemar menumbuhkan jenggot karena banyak peperangan yang sedang berlangsung. Di Timur Tengah dan India jenggot diasosiasikan dengan kebijaksanaan dan kekuatan. (The Telegraph)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI