Suara.com - Pasangan dinosaurus yang ditemukan terkubur bersama di Gurun Gobi, Mongolia, berhasil diidentifikasi.
Dinosaurus yang kemudian diberi nama Romeo dan Juliet itu, diketahui telah terkubur selama lebih dari 75 juta tahun.
Proses identifikasi jenis kelamin sempat mengalami kesulitan lantaran anatomi gender dinosaurus yang ditemukan seperti sedang merayu ini juga, sudah berubah menjadi fosil.
"Karena anatomi lunaknya juga ikut berubah menjadi fosil dan sulit mengidentifikasi jenis kelamin dari fosil," kata peneliti utama, Scoot Persons.
Proses identifikasi kemudian dilakukan dengan membandingkan anatomi dinosaurus yang menyerupai burung atau Oviraptors tersebut dengan anatomi burung yang ada.
Persons yang juga Paleontologist dari University of Alberta juga menemukan bulu pada bagian belakang dinosaurus. Namun bulu tersebut bukan untuk terbang melainkan untuk tujuan lain.
"Teori kami adalah bulu tersebut fungsinya sama seperti bulu pada burung merak dan kalkun yakni untuk menarik perhatian lawan jenis. Analisa saya pun diperkuat dengan kemampuan fleksibilitas tulang ekor tersebut untuk mendukung saat melakukan tarian rayuan," katanya.
Meski memiliki ukuran, umur dan anatomi lainnya serupa namun dari tulang ekor ini, Persons menemukan bahwa tulang ekor pada dinosaurus 'Romeo' lebih besar.
"Tulang ekor yang besar ini untuk mendukung tarian saat merayu yang dilakukan oleh pejantan," katanya.
Sedangkan tulang ekor pada 'Juliet' lebih kecil dan sederhana.