Fosil Paus Purba di Bojonegoro, 3 Tahun Terbengkalai

Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 03 April 2015 | 09:38 WIB
Fosil Paus Purba di Bojonegoro, 3 Tahun Terbengkalai
Ilustrasi fosil. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lokasi dikhawatirkan tergerus arus sungai.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan mengirimkan surat kepada Balai Arkeologi Yogyakarta, yang berisi permohonan permintaan penelitian lokasi temuan ikan paus purba, di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang.

"Surat permohonan penelitian lokasi penemuan fosil ikan paus purba, akan kami antar sendiri ke Balai Arkeologi Yogyakarta agar bisa memperoleh perhatian," kata Penyuluh Kebudayaan Disbudpar Bojonegoro Novi Bahrul Munif, di Bojonegoro, Jumat (3/4/2015).

Menurut dia, lokasi temuan fosil ikan paus purba di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, mendesak diteliti untuk menentukan kemungkinan dilakukan ekskavasi sebab lokasi ditemukannya fosil ikan paus purba di desa setempat, berada di tikungan sungai yang arusnya deras.

Selain itu, lanjut dia, di lokasi temuan juga dimanfaatkan warga untuk pembuatan batu bata, sehingga dikhawatirkan lokasi akan tergerus.

"Kondisi lingkungan ditemukannya fosil terancam hancur karena berada di tikungan sungai yang arusnya deras," katanya.

Padahal, menurut dia, sesuai UU Cagar Budaya No. 11 tahun 2010 (pasal 5-10), fosil paus purba memenuhi syarat kriteria cagar budaya, karena usianya masa "pliosen atas-"plistosen" bawah (3 juta-700.000 tahun lalu).

Fosil ikan paus purba yang ditemukan Supangat, pada Agustus 2012, dengan panjang sekitar 3 meter.

"Saat ini di lokasi temuan juga terdapat sejumlah fosil gigi hiu yang menempel di batu," ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan penemuan fosil paus purba di daerahnya itu sangat berarti bagi ilmu pengetahuan, baik geologi, paleontologi, arkeologi dan sejarah terbentuknya bumi Bojonegoro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI