Google Bikin Orang Merasa Lebih Pintar, Padahal...

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 01 April 2015 | 18:05 WIB
Google Bikin Orang Merasa Lebih Pintar, Padahal...
llustrasi mesin pencari Google. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mesin pencari Google tak disangkal telah menjadi salah satu sumber informasi bagi generasi modern yang tak bisa lepas dari internet. Sayangnya, meski di satu sisi memberikan kemudahan bagi pengguna internet, Google juga bisa membuat penggunanya keliru menilai kecerdasanya sendiri.

Sederhananya, Google bisa membuat seseorang merasa lebih cerdas dari kenyataannya, demikian tulis para psikolog dari Universitas Yale dalam jurnal American Psychological Association Journal of Experimental Psychology: General.

"Internet adalah lingkungan yang hebat, di sana Anda bisa memasukkan beragam pertanyaan dan pada dasarnya seluruh ilmu pengetahuan di dunia berada dalam jangkauan jemari Anda," kata Matthew Fisher, pemimpin penelitian itu.

"Tetapi dengan begitu Anda akan semakin sukar membedakan antara pengetahuan yang Anda miliki sendiri dengan pengetahuan yang bersumber di luar diri Anda," lanjut Fisher.

Kesimpulan dalam riset Fisher itu diambil berdasarkan serangkaian eksperimen yang melibatkan 1000 mahasiswa dan mahasiswi. Tujuan eksperimen-eksperimen itu adalah untuk mengukur dampak psikologi dari perilaku manusia di internet.

Dalam sebuah eksperimen, misalnya, para peneliti membagi 1000 sukarelawan dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberi sebuah tautan website yang berisi informasi tentang cara kerja kancing sementara kelompok kedua diberi informasi yang sama tetapi dalam bentuk cetakan di atas kertas.

Kemudian kedua kelompok itu diberikan sebuah tes yang bertanya tentang "mengapa suhu lebih panas saat malam berawan?". Hasilnya ditemukan bahwa kelompok yang diberi tautan internet yakin bahwa mereka lebih pandai ketimbang kelompok kedua.

Pakar psikologi dari Yale, Frank Keil, mengatakan bahwa studi itu menunjukkan bahwa dampak kognitif dari internet sangat kuat, sehingga bahkan ketika tak lagi menggunakan mesin pencari seseorang tetap merasa lebih cerdas ketimbang orang lain.

"Gara-gara internet, garis batas antara apa yang Anda tahu dan apa yang Anda kira Anda tahu menjadi semakin kabur," kata Fisher.

Menurut Fisher kekeliruan ini bisa berbahaya dalam situasi yang menuntut seseorang mengambil keputusan, misalnya sebuah kebijakan politik yang berisiko besar.

"Ketika sebuah keputusan berisiko besar, sangat penting untuk membedakan pengetahuan yang benar-benar dikuasai dengan pengetahuan yang Anda kira sudah Anda kuasai," tegas Fisher. (The Telegraph)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI