Tak Ada Lagi Pelajaran Matematika dan Fisika di Negara Ini

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 25 Maret 2015 | 07:46 WIB
Tak Ada Lagi Pelajaran Matematika dan Fisika di Negara Ini
Ilustrasi sistem pendidikan di Finlandia (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Finlandia lama dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Negara-negara Eropa lainnya dan Amerika Serikat selalu mengirim utusannya untuk belajara dan meniru sistem pendidikan di negara itu.

Tetapi seperti belum puas dengan pencapaian itu, pemerintah Finlandia kini sedang merombak sistem pendidikannya. Negara itu tak akan lagi memberlakukan sistem mata pelajaran dan menggantinya dengan sistem pengajaran berdasarkan topik atau fenomena. Program itu akan dimulai dari Ibu Kota Helshinki.

Menurut Kepala Bidang Pendidikan menengah dan atas Finlandia, Liisa Pohjolainen, mengatakan bahwa pelajar berusia 16 tahun ke atas di Finlandia tak lagi harus belajar Matematika, Sejarah, Geografi, atau Fisika.

Sebagai penggantinya mereka akan belajar topik tertentu seperti Uni Eropa dan di dalamnya mereka akan menjumpai kombinasi beberapa mata pelajaran seperti ekonomi, geografi, dan bahasa asing. Adapun matematika hanya akan menjadi mata pelajaran pilihan, bukan wajib.

"Ini akan menjadi awal perubahan besar dalam sektor pendidikan di Finlandia dan kami baru memulainya," kata Pohjolainen.

Manajer pengembangan pendididikan kota Helshinki, Pasi Silander, juga mendukung rencana itu.

"Yang kami butuhkan sekarang adalah jenis pendidikan yang berbeda, untuk mempersiapkan generasi muda menghadapai dunia kerja. Karenanya kami harus membuat perubahan dalam pendidikan yang diperlukan untuk menghadapi masyarakat modern," jelas Silander.

Tetapi perubahan ini bukan tanpa masalah. Di Finlandia seorang guru lazimnya hanya akan fokus pada satu mata pelajaran selama bertahun-tahun. Dengan perubahan ini mereka harus berubah.

Untuk menghadapi transisi tu sekolah-sekolah di Helshinki akan menerapkan pendekatan "co-teaching". Dalam pendekatan ini satu topik akan digawangi oleh dua atau lebih guru yang masing-masing pakar dalam bidangnya. Guru yang terlibat dalam sistem ini akan mendapatkan tambahan gaji.

Sekitar 70 persen guru di Helshinki kini sedang mengikuti pelatihan menghadapi perubahan itu. Rencananya sistem itu akan diterapkan di seluruh Finlandia pada 2020. (Huffington Post/The Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI