Suara.com - Perdebatan di media sosial seperti Twitter dan Facebook sudah lazim di Tanah Air. Bahkan ada istilah khusus untuk adu argumen di Twitter: "Twitwar". Sayangnya, dalam beberapa kasus, perdebatan yang harusnya mencerdaskan justru berakhir memalukan.
Salah satu insiden terakhir adalah duel dua pengguna Twitter di kompleks olahraga Senayan, Jakarta Selatan, Februari kemarin. Duel antara pemilik akun @redinparis dan @panca66 itu diduga karena dipicu perdebatan soal politik di Twitter. Tak jarang pula debat di media sosial penuh dengan kata-kata kotor, umpatan, dan caci maki.
(Baca: Tak Puas Debat di Medsos, Pengguna Twitter Duel di Senayan)
Lalu apa yang harus dilakukan agar diskusi dan debat di Twitter lebih beradab dan berkelas?
Berikut adalah beberapa tips yang disarikan dari Mashable:
1. Tetap tenang
Jangan biarkan Anda terbawa emosi. Salah satu kunci untuk berargumen dengan cerdas adalah dengan tetap berpikir dengan kepala dingin.
Jika ada komentar yang membuat emosi, tidak ada salahnya untuk tinggalkan komputer atau smartphone Anda sejenak. Jangan terburu-buru membalas argumentasi lawan debat Anda. Siapkan argumentasi Anda dengan baik, sehingga apa yang Anda tulis kemudian tidak membuat Anda menyesal.
2. Jangan gengsi bertanya
Ingat, media seperti Twitter membatasi gagasan tulisan hanya dalam 140 karakter. Jadi, sebaiknya bertanya dulu tentang argumentasi seseorang jika Anda tak paham betul dengan apa yang disampaikan. Jangan terburu-buru merespon, karena bisa saja apa yang disampaikan justru sama dengan pikiran Anda.
3. Tak semua orang harus Anda ladeni
Marah dan terpancing mengeluarkan kata-kata kotor bisa jadi tujuan lawan debat Anda. Sebaiknya teliti dalam berdebat sering kali hinaan ke pribadi memang ditujukan untuk membuat Anda marah dan tidak fokus pada topik debat. Saat Anda marah, seketika itu pula lawan Anda merasa puas.
Karenanya pandai-pandai memilih lawan debat. Tak semua orang layak diladeni. Jika Anda yakin seseorang hanya berniat membuat Anda marah, jangan memberinya kepuasan.
4. Tetap santun
Kesantunan penting dan sama sekali tak membuat Anda rugi. Bahkan jika Anda seseorang untuk berhenti mengotori lini massa Anda, katakanlah dengan santun. Selain akan membuat Anda lebih keren, argumen yang santun akan lebih punya otoritas ketimbang jika disampaikan secara kasar.
5. Sadar ketika saatnya untuk mundur tiba
Berdebat tak harus menghabiskan waktu sepanjang hari. Setelah semua poin dan argumentasi Anda rampung dijabarkan dan lawan debat Anda terus berusaha membuat Anda marah, maka tinggalkan dia sendiri. Anda tak punya kewajiban untuk membuat kesimpulan. Biarkan netizen melihat dan menilai sendiri.