Suara.com - Planet Mars digadang-gadang sebagai planet yang paling mirip dengan Bumi. Karenanya Mars acap dikatakan sebagai planet alternatif hunian manusia.
Penemuan para ilmuan tentang adanya sumber air menjadi alasan. Mars disebut sebagai planet yang basah. Namun, seberapa basah masih menjadi misteri.
Kini, ilmuan NASA menemukan bukti baru bahwa Mars pernah memiliki sumber air yang luasnya melebihi Samudera Arktik.
Ilmuan meyakini sumber air tersebut tersebar di dataran rendah utara Mars selama jutaan tahun.
"Studi kami menunjukkan perkiraan solid seberapa banyak air yang pernah dimiliki Mars, dengan menentukan jumlah yang hilang ke udara," ujar Geronimo Villanueva, ilmuan NASA.
Peneliti NASA memaparkan sumber air yang pernah dimiliki Mars setidaknya mencapai kedalaman 137 meter.
Dikatakan, laut di Mars tersebut bisa menutupi 19 persen permukaan planet. Ini lebih besar daripada Samudera Atlantik yang menutupi permukaan Bumi sebanyak 17 persen.
Keberadaan laut di Mars sudah menjadi perdebatan puluhan tahun. Namun, selama beberapa dekade, tapi inilah pertama kali para ilmuan memiliki data yang kuat dari seluruh permukaan Mars.
Sebelumnya, NASA sempat mengukur molekul air yang ringan dan berat di Kawah Gale pada akhir tahun lalu. Data tersebut mengindikasikan Mars dulu memiliki air berjumlah besar.
Meski jumlah air tak sebesar temuan terbaru, Mars dipercaya memiliki sebuah danau besar.
Peneliti meyakini seiring hiangnya atmosfer selama miliaran tahun, Mars tak memiliki tekanan dan panas yang dibutuhkan untuk membuat air tetap cair. Hal ini yang menyebabkan laut terus menciut serta membuat air membeku. (cnet)