Daerah Ini Diklaim jadi Percontohan 'Smart City' di Indonesia

Senin, 23 Februari 2015 | 01:48 WIB
Daerah Ini Diklaim jadi Percontohan 'Smart City' di Indonesia
Ilustrasi 'smart city'. [Shutterstock/Dzianis]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), disebut akan menjadi daerah pertama di Indonesia yang memiliki Smart City atau Kota Pintar. Dengan kata lain, daerah ini akan menjadi percontohan bagi kabupaten/kota lainnya di Tanah Air.

"Daerah kita merupakan proyek percontohan model Smart City di Indonesia," ungkap Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Kutai Kartanegara, Bambang Arwanto, Minggu (22/2/2015).

Kota Pintar Kutai Kartanegara, kata Bambang lagi, akan mencontoh Fujisawa Sustainable Smart Town yang dibangun oleh konsorsium Panasonic yang beranggotakan 17 perusahaan.

"Model kota ini akan dikembangkan di Indonesia melalui kerja sama Kutai Kartanegara dengan Kadin (infrastruktur), dan telah disampaikan kepada Pak Jokowi pada saat pertemuan Kadin Indonesia dan Presiden RI itu beberapa waktu lalu," kata Bambang pula.

Dijadikannya Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai percontohan Smart City, menurut Bambang, dikarenakan daerah ini memiliki pertumbuhan investasi yang cukup baik dan mudah ditata. Selain itu, lahannya juga masih luas, penduduknya belum terlalu padat, punya konsep tata ruang yang baik, serta kaya sumber energi.

Pembangunan Smart City di Kutai Kartanegara, lanjut Bambang, merupakan tindak lanjut kerja sama antara Kadin Indonesia dengan Kyushu Economic Federation Japan, kelompok usaha beranggotakan 970 perusahaan besar di Jepang, pada 10 Februari lalu. Kelompok usaha itu akan mengerjakan beberapa proyek pembangunan di Kutai Kartanegara, termasuk bermitra untuk Bandara Loa Kulu.

"Rencananya, ground breaking dua proyek tersebut dilaksanakan pada Maret 2015," kata Bambang.

Adapun tujuan dari proyek percontohan ini, disebutkan antara lain adalah mencapai 70 persen penurunan CO2, sekaligus sebesar 30 persen penurunan konsumsi air. Selain itu, ditargetkan penggunaan energi terbarukan di atas 30 persen, sekaligus menjadi kota yang dirancang membawa energi untuk kehidupan sampai dengan 100 tahun ke depan.

"Jadi, semua dirancang begitu detail, mulai perencanaan perumahan, fasilitas komersil, fasilitas kesehatan dan pendidikan, serta taman bermain," jelas Bambang. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI