Atasi Kecanduan Internet, Remaja Cina Potong Tangannya Sendiri

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 04 Februari 2015 | 10:38 WIB
Atasi Kecanduan Internet, Remaja Cina Potong Tangannya Sendiri
Ilustrasi anak-anak sedang bermain game internet di warnet (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang remaja di Cina dirawat di rumah sakit setelah memotong tangannya sendiri. Ia melakukan aksi nekat itu untuk mengatasi kecanduan terhadap game internet, demikian dilaporkan stasiun televisi lokal Cina.

Di Cina diperkirakan ada 24 juta anak-anak yang kecanduan game online. Sementara itu klinik dan kamp pendisiplinan ala militer mulai marak berdiri untuk membantu merehabilitasi anak-anak itu.

Tetapi remaja 19 tahun asal kota Nantong, Provinsi Jiangsu itu rupanya menggunakan cara lebih radikal dari sekedar dirawat di klinik. Ia memotong tangan kirinya sendiri.

"Kami belum bisa menerima kenyataan ini. Ini sangat tiba-tiba. Dia dikenal sangat cerdas," kata ibu remaja itu, yang tak ingin namanya diungkap ke publik.

Menurut sang ibu, peristiwa itu terjadi pada Rabu pekan lalu (28/1/2015). Ia sempat masuk ke kamar anaknya pada pukul 11 malam dan tak menemukan remaja lelaki itu di sana. Alih-alih dia hanya menemukan sebuah kertas berisi tulisan tangan.

"Ibu, saya harus ke rumah sakit. Jangan khawatir. Saya akan kembali lagi besok siang," bunyi tulisan pada kertas itu.

Tanpa disadari sang ibu, remaja yang hanya disebut sebagai "Wang Kecil", sudah mengambil pisau dapur milik ibunya dan pergi dari rumah. Ia kemudian memotong pergelangan tangan kirinya hingga putus. Setelah itu dia memanggil taksi dan membawanya ke rumah sakit dan meninggalkan potongan tangannya di tempat itu.

Beberapa dokter ahli bedah di sebuah rumah sakit universitas di kota itu memang berhasil menyambung lagi tangan Wang Kecil - yang ditemukan oleh polisi - tetapi mereka tak menjamin organ itu bisa berfungsi normal seperti sedia kala.

Kecanduan internet memang sudah jadi wabah di Cina dan negara Asia lainnya. Menurut Tao Ran, seorang psikiater militer Cina yang mengelola sebuah pusat rehabilitasi bagi para pecandu game online di Beijing, sekitar 14 persen remaja di negaranya sudah menjadi pecandu internet.

Gejala-gejala pecandu game online antara lain: sering membolos sekolah untuk bermain game, jarang meninggalkan kamar, dan benar-benar menguasai semua ruang di dunia maya.

"Mereka hanya melakukan dua hal: tidur dan bermain," ujar Tao. (The Telegraph)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI