Militer Inggris Bentuk Brigade 77, Satuan Elit di Facebook

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 31 Januari 2015 | 16:10 WIB
Militer Inggris Bentuk Brigade 77, Satuan Elit di Facebook
Ilustrasi pasukan militer yang beroperasi di internet (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tampaknya pasukan militer khusus di darat, laut, dan udara belum cukup untuk Inggris, karena negara yang dikepalai oleh Ratu Elizabeth itu akan membentuk pasukan khusus yang beroperasi di dalam Facebook. Ya, Facebook yang media sosial di internet itu.

Brigade 77, nama satuan khusus itu, akan bermarkas di Hermitagne, Newbury, Berkshire, Inggris. Tak main-main, satuan baru itu akan berkekuatn 1500 orang, yang anggota-anggotanya diambil dari semua matra dalam angkatan bersenjata Inggris.

Pasukan khusus Facebook itu akan secara resmi beroperasi mulai April mendatang.

Brigade itu akan bertanggung jawab dalam pertempuran psikologis di era informasi. Langkah ini sebetulnya mengikuti jejak Israel dan Amerika Serikat, yang sudah punya pasukan untuk operasi urat syaraf serupa.

Dipersenjatai dengan telepon seluler pintar dan komputer, pasukan itu akan menggunakan Facebook dan Twitter untuk mengendalikan narasi di media sosial dan media konvensional.

Untuk mengisi Brigade 77, militer Inggris mencari tentara dengan latar belakang jurnalistik dan terbiasa menggunakan media sosial.

"Brigade 77 dibentuk untuk membangun kemampuan esensial dalam menghadapi tantangan konflik serta perang modern. Ini menunjukkan bahwa pihak lain dalam sebuah medan tempur modern bisa dipengaruhi melalui cara-cara halus," kata seorang juru bicara militer Inggris.

Langkah Inggris, demikian juga Israel dan AS, tampaknya belajar dari keberhasilan Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam memanfaatkan media sosial sebagai sarana propaganda serta rekrutmen di media sosial.

Angkatan bersenjata Israel (IDF) sudam memelopori penggunaan sosial media dalam era perang modern ketika menggempur Jalur Gaza, Palestina pada 2008-2009. IDF kini beroperasi di 30 platform media sosial, termasuk Twitter, Facebook, YouTube, dan Instagram serta menggunakan enam bahasa berbeda.

"Itu membuat kami bisa menjangkau khalayak yang sebelumnya tak bisa kami jangkau," kata seorang juru bicara militer Israel.

Dalam pertempuran di Gaza pada 2014 lalu, tak hanya IDF tapi Qassam Brigades, sayap militer Hamas juga menggunakan media sosial untuk propaganda militer. Qassam Brigades bahkan saling berbalas tweet - atau "tweet war" dalam istilah di Tanah Air - dengan IDF.

Nama Brigade 77 sendiri digunakan sebagai penghormatan atas Chindits, pasukan gerilya Inggris pimpinan Mayor Jenderal Orde Wingate yang bertempur melawan Jepang di Birma di masa Perang Dunia II. Wingate berhasil membuat militer Jepang panik dengan mengirim tim-tim kecil yang bertugas membuat kekacauan jauh ke dalam pertahanan Jepang.

Sebagai penghormatan atas Chindits, anggota Brigade 77 juga akan menggunakan lencana berlambang sebuah mahluk gaib dalam mitologi Birma.

Brigade 77 juga diharapkan bisa kreatif seperti Chindits, terutama karena medan yang mereka hadapi akan sangat penuh tantangan dan musuh yang dihadapi pun tak kalah cerdasnya. (The Guardian)

REKOMENDASI

TERKINI