Mengapa Nokia 8210 Disukai Pengedar Narkotika Inggris?

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 30 Januari 2015 | 16:07 WIB
Mengapa Nokia 8210 Disukai Pengedar Narkotika Inggris?
Ilustrasi ponsel lawas bermerek Nokia (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil investigasi sebuah majalah di Inggris menunjukkan bahwa telepon lawas Nokia 8210 merupakan alat komunikasi favorit para pengedar narkotika di negara tersebut.

Majalah Vice dalam penelusurannya menemukan bahwa ponsel lawas yang masuk dalam kategori featured phone - untuk membedakannya dari telepon seluler pintar alias smartphone - jadi alat komunikasi andalan para bandar narkotika yang takut dibuntuti oleh polisi.

"Semua penjual narkotika yang saya kenal menggunakan ponsel lama dan Nokia 8210 adalah yang paling disukai," kata seorang sumber yang diwawancarai majalah itu.

Alasannya memang sangat masuk akal. Nokia 8219, karena tak terhubung dengan internet dan tak punya sistem operasi, sukar diretas. Selain itu ponsel keluaran 1999 tersebut juga tak dilengkapi oleh GPS, sehingga lokasi pemiliknya tak bisa dilacak.

Tak hanya itu. Ukurannya yang mungil membuatnya mudah dibawa dan disembunyikan. Selain itu, daya tahan baterainya yang lama ketimbang baterai ponsel pintar membuatnya lebih nyaman digunakan.

"Ponsel itu juga yang terbaik pada masanya. Saya tidak bisa membelinya ketika masih di Jamaika, tetapi kini saya punya empat unit ponsel itu," kata sumber yang berasal dari Jamaika itu.

Pengakuan para pengedar narkotika itu menarik, mengingat dunia dewasa ini tengah khawatir dengan aksi peretasan dan penyadapan oleh tidak saja negara tetapi juga kelompok-kelompok kriminal, seperti teroris.

Banyak pihak yang memutuskan kembali ke teknologi lama untuk memperkecil peluang diretas. Seperti di Jerman, ketika pada pertengahan 2014 lalu banyak perusahaan dan lembaga pemerintah yang memutuskan untuk mencatat informasi sensitif menggunakan mesin ketik biasa. (Gizmodo)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI