Suara.com - Waze, layanan penyedia informasi lalu lintas dan peta digital, dinilai membahayakan polisi karena aplikasi yang baru dibeli Google itu bisa mendeteksi keberadaan polisi di jalanan.
Kepala polisi Los Angeles, dalam suratnya kepada CEO Google, mengatakan bahwa Waze sudah digunakan oleh masyarakat untuk mendeteksi keberadaan atau lokasi polisi.
"Saya khawatir akan keamanan petugas polisi dan masyarakat, karena Waze bisa disalahgunakan oleh pelaku kriminal yang ingin mencelakai petugas polisi dan masyarakat," tulis Charlie Beck, kepala kepolisian Los Angeles kepada bos Google, Larry Page.
Kekhawatiran Beck itu didasarkan pada peristiwa penembakan sejumlah petugas polisi di New York, AS pada Desember lalu. Ia mengatakan bahwa para pelaku penembakan menggunakan Waze untuk melacak posisi polisi dalam aksi mereka.
Waze sendiri, yang bekerja mengandalkan data dan informasi yang diberikan oleh para penggunanya, membantah tudingan polisi itu dan mengatakan justru teknologinya disambut baik oleh sebagian besar penegak hukum.
"Kami sangat mempertimbangkan keamanan dan sudah bermitra dengan kepolisian New York dan polisi lainnya di seluruh dunia," kata juru bicara Waze, Julie Mossler.
"Mitra-mitra kepolisian mendukung Waze dan fitur-fiturnya, termasuk yang melaporkan posisi polisi, karena dengan itu para pengemudi akan berkendara dengan lebih hati-hati karena takut pada polisi," imbuh Mossler.
Polisi AS Nilai Waze Berbahaya
Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 28 Januari 2015 | 16:58 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Perbandingan Google Maps vs Waze, Mana yang Lebih Baik?
26 Oktober 2024 | 11:45 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI