Samsung Pertimbangkan Bikin Ponsel Windows 8.1

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 12 Januari 2015 | 06:47 WIB
Samsung Pertimbangkan Bikin Ponsel Windows 8.1
Ilustrasi telepon seluler Samsung (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demi mengurangi ketergantungannya pada sistem operasi Android milik Google, Samsung Electronics berencana memproduksi sebuah telepon seluler pintar baru yang dioperasikan sistem Windows 8.1.

Seorang sumber internal Samsung, seperti yang dikutip Korea Times, Minggu (11/1/2015), mengatakan bahwa ponsel anyar itu akan dijual dengan harga lebih murah.

"Samsung telah menggelar sebuah program perintis yang memasang Windows 8.1 pada perangkatnya. Samsung tertarik untuk mempromosikan Windows," kata sumber yang terlibat langsung dalam program itu.

Sayangnya, menurut dia, program itu belum bisa tiba di pasar karena Samsung dan Microsoft masih berseteru soal masalah royalti.

"Jika kedua perusahaan menyelesaikan masalah itu, maka Samsung akan memproduksi perangkat-perangkat yang menggunakan platform mobile Windows," kata sumber itu sambil menambahkan bahwa ponsel itu mungkin akan diluncurkan pada kuartal ketiga 2015.

Samsung dan Microsoft sendiri adalah mitra dalam berbagai bisnis, terutama dalam bidang teknologi kesehatan dan komputasi awan. Tetapi di sektor handset, keduanya punya cerita berbeda.

Samsung kini masih berusaha menggugat pembelian unit bisnis ponsel Nokia oleh Microsoft di sejumlah negara, seperti di Korea, Cina, dan Amerika Serikat. Pembelian Nokia menjadikan Microsoft sebagai saingan Samsung.

Sementara Microsoft menggugat Samsung di pengadilan karena menolak membayar royalti tepat waktu. Tahun lalu Samsung membayar royalti sebesar 1 triliun won (sekitar Rp11,5 triliun) kepada Microsoft.

Adapun Samsung, dalam upayanya mengurangi ketergantungan pada Android, sudah memproduksi ponsel-ponsel Tizen, sistem operasi yang dikembangkan perusahaan Korea Selatan itu bersama Intel. Sayang ponsel itu dinilai belum sukses di pasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI