LinkedIn Tampung Juru Bicara Taliban

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 06 Januari 2015 | 13:37 WIB
LinkedIn Tampung Juru Bicara Taliban
Ilustrasi LinkedIn (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang komandan senior Taliban, yang menjadi buronan karena terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap aktivis peraih Nobel Malala Yousafzai, diketahui masih mempunyai akun media sosial LinkedIn.

Ehsanulla Ehsan diketahui mempunyai 69 koneksi di LinkedIn. Ia bahkan tidak menyembunyikan identitasnya di media sosial itu dan secara terang-terangan menulis bahwa dirinya adalah juru bicara TTP Jammat-ul-Ahrar, sebuah organisasi di bawah Taliban.

Dalam akunnya dia menggambarkan diri sebagai "self-employed" dan sudah bertugas sebagai juru bicara TTP Jammat-ul-Ahrar sejak Januari 2010. Dalam keterangan keterampilan yang dimiliki, ia menulis "jihad dan jurnalisme". Ia juga menulis riwayat pendidikannya, sejarah pekerjaan, dan foto diri dalam akun tersebut.

Pakistan sudah menetapkan hadiah sebesar 1 juta dolar Amerika Serikat untuk orang yang berhasil menangkap Ehsan hidup atau mati, setelah dia mengumumkan bahwa Taliban bertanggung jawab atas upaya pembunuhan Malala di Oktober 2012 silam.

"Dia pro-Barat, dia berbicara melawan Taliban, dan mengidolakan Presiden Barack Obama. Dia memang masih remaja, tetapi dia mempromosikan budaya Barat di wilayah Pashtun," kata Ehsan ketika itu.

Saat upaya pembunuhan terhadap Malala terjadi, Ehsan adalah juru bicara Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP). Tahun lalu Ehsan dan rekan-rekannya mendirikan TTP Jammat-ur-Ahrar. Di akun LinkedIn Ehsan menjelaskan bahwa ia bekerja untuk TTP Jammat-ur-Ahrar.

Adapun LinkedIn, setelah dimintai konfirmasi oleh The Telegraph, menghapus akun Ehsan pada akhir pekan lalu. Juru bicara situs media sosial itu mengatakan akun Ehsan sudah ditutup.

LinkedIn juga mengatakan berdasarkan analisis alamat IP, diduga akun tersebut adalah akun palsu. Selain itu tak ada "pesan-pesan rekrutmen Taliban" dalam akun tersebut.

"Saya tidak bisa mengatakan jika itu adalah akun orang lain... Tetapi tim keamanan kami sangat yakin bahwa akun itu palsu, dan itu adalah alasan untuk menutupnya" kata juru bicara LinkedIn.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI