Suara.com - Sony Pictures mengatakan bahwa film The Interview berhasil meraup lebih dari 15 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp186,5 miliar) hanya dari penjualan di jalur online dan 2,8 juta dolar AS (sekitar Rp34,8 miliar) dari pemutaran di bioskop.
Studio film Hollywood itu mengatakan bahwa film kontroversial yang didistribusikan lewat format rental online via YouTube, Google Play, dan XBox Video dari Microsoft tersebut sudah dipinjam lebih dari dua juga kali dalam empat hari terakhir.
Dengan itu, The Interview menjadi film Sony Pictures yang paling laris yang pernah dijual di internet.
"Itu angka yang besar," kata Jeff Bock, analis film dari Exhibitor Relation.
Film yang berkisah tentang upaya pembunuhan pemimpin Korea Utara, Kim Jong un menjadi terkenal setelah jaringan komputer Sony Pictures diretas pada 24 November lalu. AS meyakini bahwa Korea Utara adalah dalang peretasan itu.
Korea Utara selalu menyangkal tudingan itu, meski berkali-kali meminta Sony untuk tidak memutar film tersebut.
Sony Pictures terpaksa membatalkan pemutaran film itu di bioskop-bioskop utama AS pada 25 Desember kemarin setelah sekelompok peretas mengancam para penonton yang berniat menyaksikan film itu. Asosiasi bioskop utama AS juga enggan memutar film itu.
Keputusan Sony lalu dikritik oleh sejumlah pegiat seni dan Presiden Barack Obama, yang mengatakan Sony terlalu pengecut untuk karena gentar dengan ancaman para peretas itu.
Belakangan Sony memutuskan untuk tetap memutar film itu di bioskop-bioskop independen dan memberikan hak untuk mendistribusikannya pada YouTube, Google, dan Microsoft.
Film yang menghabiskan anggaran 44 juta dolar AS (sekitar Rp547 miliar) itu dibintangi oleh aktor Seth Rogen dan James Franco. (Reuters)
"The Interview" Raup Rp186,5 Miliar dari Pembeli Online
Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 29 Desember 2014 | 15:18 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI