Studi: Minum Alkohol Oplosan Dorong Orang Mengemudi Saat Mabuk

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 17 Desember 2014 | 02:02 WIB
Studi: Minum Alkohol Oplosan Dorong Orang Mengemudi Saat Mabuk
Ilustrasi mengemudi di saat mabuk (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengonsumsi minuman beralkohol yang dicampur dengan minuman berenergi bisa mendorong orang untuk mengemudi dalam keadaan mabuk, demikian hasil sebuah studi terbaru di Amerika Serikat.

Dalam studi, yang akan diterbitkan dalam jurnal Substance Use & Misuse, para ilmuwan meneliti 355 mahasiswa dan mahasiswi. Sebanyak 281 dari mereka mengaku pernah mengonsumsi alkohol dalam sebulan terakhir sebelum studi digelar. Dari 281 orang, 107 peserta mengaku mencampur minuman berenergi dengan minuman alkohol yang mereka tenggak.

Di antara mereka yang mengomsumsi minuman campuran atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan istilah oplosan, 57 persen mengaku mengemudikan mobil padahal mereka sadar sedang mabuk berat. Sementara kelompok yang hanya mengomsumsi minuman beralkohol, 44 persen saja yang mengaku berani menyetir sendiri.

"Dari sudut pandang psikologi, minuman berenergi akan akan mendorong perubahan pada otak sehingga pengonsumsinya merasa lebih percaya diri," kata Conrad L Woolsey dari University of Western States, Portland, Oregon, AS, yang memimpin penelitian itu.

Dalam penelitian itu juga ditemukan bahwa mereka yang mengonsumi minuman oplosan lebih sering mengonsumsi minuman beralkohol ketimbang mereka yang mengonsumsi minuman berakohol saja.

Alkohol diketahui bisa meningkatkan jumlah hormon dopamin dan serotonin dalam tubuh. Kedua hormon itu bisa membuat seseorang merasa lebih nyaman dan mengurangi rasa awas. Tetapi berbeda dengan minuman berenergi, minuman beralkohol justru membuat pengonsumsinya merasa lelah. (Live Science)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI