Suara.com - Angkatan Laut Amerika Serikat kembali memamerkan kebolehan senjata lasernya yang diklaim "melebihi harapan" saat diuji coba di atas USS Ponce, kapal perang yang berlayar di Teluk Persia.
Dalam pernyataan dan video resmi yang dirilis kantor riset AL AS Rabu (10/12/2014), disebutkan bahwa senjata laser itu merupakan harapan baru untuk mengatasi senjata-senjata anti-kapal perang.
Laksamana Muda Matthew Klunder, kepala Kantor Riset AL AS, mengatakan senjata yang dikembangkan dengan anggaran 40 juta dolar AS (sekitar Rp493,9 miliar) itu sudah terintegrasi dengan sistem USS Ponce sejak pertengahan tahun ini.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebuah sistem senjata energi bisa menembak apa saja," kata Klunder.
Dalam video yang juga diunggah ke Facebook itu ditunjukkan bagaimana laser berkukatan 30 kilowatt itu menghantam dan meledakaan sebuah drone yang sedang terbang di udara hanya dalam dua detik.
Tidak hanya pesawat nirawak, senjata laser itu juga bisa dengan tepat menghantam sebuah peluncur granat yang dipasang pada sebuah perahu kecil dalam jarak yang sangat jauh.
"Kami tidak mengujinya lagi. Ini sudah operasional. Sudah terpasang di kapal di Teluk Persia," kata Klunder.
Dalam video itu terlihat seorang perwira mengendalikan senjata itu hanya dengan sebuah perangkat yang sangat mirip dengan alat kendali atau stik pada konsol game PlayStation atau Xbox.
Ada banyak negara yang sedang mengembangkan senjata dengan tingkat akurasi tinggi, misil jarak menengah, dan sistem persenjataan lain untuk mengalahkan dominasi AS. Cina dan Iran misalnya sudah memiliki rudal anti kapal laut untuk memaksa kapal-kapal AS beroperasi jauh dari garis pantai mereka.
AL AS rencananya akan menambah kekuatan senjata lasernya menjadi 100 - 150 kilowatt, agar bisa menghancurkan misil-misil berharga jutaan dolar milik Cina atau Iran.
Resminya, kata Klunder, senjata itu akan mulai digunakan pada 2017 pada lebih banyak kapal perang AS. (Reuters)