Suara.com - Sony Pictures Entertainment tampaknya keder juga setelah jaringan komputernya dibobol peretas pada November lalu. Ketakutan Sony terlihat dengan dibatasinya media dalam peluncurkan The Interview, film yang diprotes oleh Korea Utara dan diduga pemicu peretasan terhadap studio film asal Jepang itu.
Sony, pada Rabu (10/12/2014), mengatakan bahwa hanya fotografer dan tim video Sony yang diizinkan meliput pemutaran perdana film itu. Wartawan juga dilarang bertanya kepada aktor James Franco dan Seth Rogen terkait peretasan yang mengobrak-abrik sistem Sony.
Beberapa pihak yang mengetahui proses investigasi kasus pembobolan sistem komputer Sony mengatakan bahwa Korut adalah tersangka utama dalam serangan itu. Tudingan itu sudah disangkal oleh Korut.
Meski demikian pekan lalu Korut mengatakan bahwa "serangan itu mungkin dilakukan oleh para pendukung dan simpatisan Korut di seluruh dunia."
Dalam film yang diputar pada 25 Desember itu, Franco dan Rogen berperang sebagai wartawa yang akan mewawancarai pemimpin Korut, Kim Jong un. Mereka kemudian direkrut badan intelijen AS, CIA, untuk membunuh Jong Un.
Serangan terhadap jaringan komputer Sony Pictures Entertainment terjadi pada 24 November dan menyebabkan banyak data penting yang dicuri, termasuk beberapa film yang belum dirilis ke publik. (Reuters)
Keder, Sony Batasi Media saat Luncurkan "The Interview"
Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 11 Desember 2014 | 08:30 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Data 44 Ribu Konsumennya Dibobol Hacker, Ford Berkelit
21 November 2024 | 14:38 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI