Suara.com - Sebuah grup yang mengaku telah meretas server Sony meminta perusahaan tersebut menarik film The Interview yang bercerita tentang upaya pembunuhan terhadap pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Pekan lalu, Sony mengaku sistem komputernya telah diretas sehingga sejumlah film yang beredar bocor di dunia maya. Salah satu film yang bocor ke publik itu adalah The Interview.
Ada dugaan pelaku peretasan itu adalah Korea Utara. Namun, pemerintah Korea Utara sudah membantah terlibat dalam aksi kejahatan siber tersebut. Film The Interview dengan genre komedi itu rencananya akan dirilis pada Desember nanti.
Kelompok yang menyebut dirinya Guardians of Peace itu mengatakan,” Kami sudah memberikan permintaan kami dengan jelas kepada tim manajemen Sony. Namun, mereka menolak permintaan tersebut.”
“Sepertinya anda semua berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja, apabila Anda berhasil menemukan pelaku, dan tidak melakukan reaksi apa-apa terhadap permintaan kami. Kami akan mengirimkan peringatan lagi,” demikian permintaan GoP.
“Segera jalankan permintaan kami apabila Anda tidak ingin lagi berurusan dengan kami. Dan, stop secepatnya film tentang teroris yang bisa menghancurkan perdamaian regional dan menyebabkan perang,” kata grup itu lagi.
Grup itu tidak menyebutkan secara spesifik tentang film The Interview dalam tuntutan tersebut. Film itu dibintangi Seth Rogen dan James Franco. Dalam film itu, keduanya direkrut untuk membunuh Kim Jong-un. Film ini telah membuat Korea Utara murka dan menilai film tersebut sebagai bentuk teror. (AFP/CNA)
Hackers Minta Sony Tarik Film The Interview
Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 09 Desember 2014 | 08:07 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Luka, Cinta, dan Harapan dalam Buku Ada Sebuah Palung di Hatiku: Tentang
24 Desember 2024 | 09:11 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 20:50 WIB
Tekno | 20:26 WIB
Tekno | 20:07 WIB
Tekno | 19:42 WIB
Tekno | 18:28 WIB
Tekno | 18:16 WIB
Tekno | 17:56 WIB