Suara.com - Setelah tertidur dalam perjalanan selama sembilan tahun dan melintasi jarak 4,8 miliar kilometer, robot badan antariksa Amerika Serikat (NASA) yang dikirim untuk meneliti Pluto akhirnya terbangun pada Sabtu akhir pekan kemarin (6/12/2014).
Alarm yang membangunkan robot bernama New Horizons itu pada pukul 3 petang waktu AS, meski para ilmuwan NASA di pusat kendali baru mendapatkan konfirmasi bangkitnya robot itu pada pukul 9.30 malam.
New Horizons memang sedang berada di jarak yang sangat jauh, sehingga sinyal-sinyal radio yang dikirim dalam kecepatan cahaya butuh waktu 4 jam 25 menit untuk tiba di Bumi.
Targetnya penelitian dan observasi terhadap Pluto, bulan-bulannya, dan benda langit lain di ujung terluar sistem keplanetan kita akan dimulai 15 Januari tahun depan. New Horizons akan mencapai titik terdekat dengan Pluto pada 14 Juli.
Dalam tata surya kita, Pluto terletak di Sabuk Kuiper, sebuah area di sisi luar Neptunus, yang banyak dihuni oleh benda-benda langit kecil. Benda-benda itu rata-rata diselimuti es dan diyakini merupakan puing-puing sisa pembentukan tata surya kita sekitar 4,6 miliar tahun lalu. Sabuk Kuiper adalah satu-satunya area yang belum dieksplorasi di tata surya kita.
Sejak ditemukan pada 1930, Pluto selalu menjadi misteri. Para peneliti sukar menjelaskan mengapa ada planet mungil, dengan radius hanya 1.190 km, di ujung barisan planet raksasa seperti Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Pada 1992 para astronom menemukan bahwa Pluto tidak sendiri di area Sabuk Kuiper, sehingga Serikat Astronomi Internasional mempertimbangkan kembali posisinya sebagai sebuah planet.
Pada 2006, ketika New Horizons sedang dalam perjalanan, status Pluto diturunkan menjadi planet cebol. Di Sabuk Kuiper ada lebih dari 1000 planet cebol ditemukan. (Reuters)
Robot Peneliti Pluto Bangun Setelah 9 Tahun Tertidur di Antariksa
Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 08 Desember 2014 | 09:58 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Misi ke Mars Terancam Gagal? Radiasi jadi Kendala Utama bagi Manusia
04 November 2024 | 09:24 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 16:00 WIB
Tekno | 15:22 WIB
Tekno | 15:00 WIB
Tekno | 14:00 WIB
Tekno | 13:49 WIB