Hacker Ancam Lumpuhkan Studio Hollywood

Laban Laisila Suara.Com
Sabtu, 06 Desember 2014 | 16:26 WIB
Hacker Ancam Lumpuhkan Studio Hollywood
Ilustrasi peretas. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Karyawan di Sony Pictures Entertainment menerima surat elektronik (surel) bernada mengancam yang diklaim berasal dari kelompok peretas (hackers), yang hendak melumpuhkan studio film Hollywood tersebut.

Isi surel itu menyebutkan berasal dari GOP, singkatan dari "Guardians of Peace" (Penjaga Perdamaian), yakni kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan maya terhadap Sony yang dimulai 24 November, kata juru bicara pihak Sony, Sabtu (6/12/2014).

Serangan itu melumpuhkan jaringan komputer di Sony Pictures Entertainment dan membeberkan data-data sensitif.

Identitas dari para peretas sistem di Sony belum diketahui, dan masih belum jelas apakah surel ancaman itu berasal dari kelompok yang sama.

Sony, unit dari Sony Corp sendiri tidak memberikan salinan dari surel yang dimaksud maupun detail isinya.

FBI, salah satu lembaga pemerintah AS yang menyelidiki kasus peretasan itu, mengaku tahu tentang adanya surel ancaman yang telah diterima oleh beberapa karyawan di Sony Pictures Entertainment.

"Kami terus menyelidiki masalah ini untuk mengidentifikasi orang atau kelompok yang bertanggung jawab," kata juru bicara FBI Joshua Campbell yang dilansir Reuters.

Marc Maiffret, kepala perusahaan teknologi keamanan maya BeyondTrust mengatakan surat elektronik yang diterima beberapa karyawan Sony itu bisa saja berasal dari peniru yang mengaku sebagai peretas.

Menurut dia, surel-surel itu bisa digunakan oleh beberapa pihak lain sebagai alat utama dalam upaya pelecehan terhadap perusahaan.

Sony juga sedang menyelidiki untuk mengetahui apakah para peretas yang melakukan aksinya atas nama Korea Utara meluncurkan serangan sebagai balasan atas dukungan Sony Pictures Entertainment dalam pembuatan film "The Interview", yang akan dirilis pada 25 Desember di Amerika Serikat dan Kanada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI