Selama ini, orang masih saja meyakini bahwa fenomena "orang di bulan" dan kanal-kanal tua di Planet Mars adalah satu-satunya tanda kehidupan di luar angkasa. Namun, kini para ilmuwan di Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendapat temuan baru yang menarik.
Mereka menduga ada kehidupan di Europa, satelit alami Planet Yupiter. Ilmuwan NASA yakin, di balik permukaan Europa yang dilapisi es tebal, terdapat lautan air hangat yang bisa menyokong kehidupan organisme mahluk hidup.
Temuan itu berdasarkan obeservasi yang dilakukan dengan teleskop Hubble pada bulan Januari silam. Para ilmuwan melihat uap muncul dari permukaan Europa.
Sejak saat itu, NASA mulai menggalang dana untuk membiayai misi ke Europa. Pada bulan Juli, mereka bahkan sudah mengajukan proposal untuk membuat sebuah instrumen ilmiah yang bisa dinaiki untuk perjalanan tersebut.
"Kemungkinan adanya kehidupan di Europa adalah kekuatan yang memotivasi para ilmuwan dan insinyur di seluruh dunia," kata John Grunsfeld dari NASA.
NASA juga mengeluarkan gambar-gambar olahan dari satelit berlapis es itu serta sebuah video yang mengungkap potensi adanya perairan di balik lapisan itu.
Seorang ahli astrobiologi di Laboratorium Propulsi Jet NASa, Kevin Hand menyatakan, ada keyakinan besar bahwa lautan di Eropa sudah ada miliaran tahun silam di satelit tersebut. Namun yang jadi pertanyaan kemudian adalah, apakah lautan tersebut cukup aktif untuk mengekstrak mineral dari lapisan bebatuan di dasarnya sehingga mampu menyokong kehidupan bawah laut.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah kemanusiaan kita memiiliki peralatan dan teknologi serta kemampuan untuk menjawab pertanyaan ini (soal keberadaan mahluk hidup di luar Bumi), dan kita tahu ke mana kita henddak mencarinya, dunia laut Jupiter, Europa," tutup Hand. (Forbes)