Google Uji Balon Pemancar Internet di Australia

Senin, 17 November 2014 | 19:02 WIB
Google Uji Balon Pemancar Internet di Australia
Balon pemancar internet Google sedang terbang dalam sebuah uji coba (www.google.com).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Google mulai menguji coba teknologi balon pemancar internetnya di Queensland, Australia, pada bulan Desember mendatang. Sebanyak 20 balon udara akan diterbangkan dalam program bertajuk "Project Loon" itu.

Uji coba itu diselenggarakan Google dalam kerja sama dengan Telstra, perusahaan penyedia jasa internet Australia.

Rencananya balon-balon berisi helium itu akan bergerak mengelilingi Bumi memanfaatkan angin stratosfer. Dari posisinya balon-balon itu akan memancarkan internet ke pelosok-pelosok dunia.

Balon-balon tersebut akan membawa antena yang bisa memancarkan sinyal 4G untuk rumah atau ponsel dalam rentang jarak hingga 20 km di bawahnya.

Dalam uji coba ini Telstra akan berperang untuk menyediakan stasiun-stasiun di darat untuk berkomunikasi dengan balon-balon di angkasa. Komunikasi yang dijalin akan menggunakan spektrum radio.

Uji coba itu mirip dengan eksperimen pertama di Christchuch, Selandia Baru, Juni tahun lalu.

Project Loon dikembangkan Google sejak 2011 oleh para ilmuwan dari Google X, laboratorium rahasia yang juga mengembangkan Google Glass dan mobil tanpa pengemudi.

Tujuan utama Google adalah menyediakan akses internet murah bagi dua per tiga penduduk dunia di tempat-tempat terpencil menggunakan balon-balon yang mengelilingi dunia. Balon internet memakan biaya lebih murah ketimbang memasang kabel optik di bawah tanah.

Balon pemancar internet Google itu bekerja dengan cara sederhana. Stasiun di darat yang menjadi pusat sinyal internet akan memantulkan sinyal internet ke balon-balon yang melayang di ketinggian dua kali lipat ketinggian terbang pesawat jet penumpang.

Sinyal itu akan dipantulkan dari satu balon ke balon lain dan akhirnya ditembakkan ke wilayah yang disasar. Akan tersedia panel surya seukuran meja yang menjadi sumber listrik bagi perangkat teknologi di dalam balon. Balon udara bisa bertahan selama 100 hari di angkasa.

Proyek yang sama juga tengah di kembangkan oleh Facebook, salah satu saingan Google. Hanya saja, jika Google menggunakan balon udara, Facebook menggunakan pesawat nirawak bertenaga matahari. (The Australian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI