Philae, robot antariksa pertama yang mendarat di atas komet kehabisan baterai hari Sabtu (15/11/2014). Philae tidak lagi bisa beroperasi setelah mengirimkan data eksplorasi pertama dan mungkin terakhirnya di atas komet sebesar gunung tersebut.
Baterai yang menjadi sumber tenaga robot milik Badan Antariksa Eropa (ESA) kehabisan tenaga. Akibatnya, Philae, robot sebesar mesin cuci yang diluncurkan dari wahana antariksa Rosetta itu berhenti beroperasi.
Sebelumnya diberitakan, pesawat itu berhasil mendarat di atas komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada Kamis (13/11/2014). Sayang, Philae gagal mengaktifkan mesin pendorong untuk mendaratnya di tempat yang ditentukan. Akibatnya, robot tersebut dua kali terlontar kembali ke udara sampai akhirnya mendarat dengan selamat di atas komet itu.
Namun, Philae mendarat di sebuah lereng bukit komet yang minim pasokan sinar Matahari. Alhasil, baterai Philae, yang bergantung pada energi Matahari, kehabisan tenaga.
Sebelum 'mati', Philae sempat mengirimkan data-data hasil penelitiannya ke Bumi untuk dianalisis. Namun, tidak berarti misi Philae telah gagal. Para ilmuwan berharap, ketika komet Garasimenko mendekati Matahari, Philae akan mendapat cukup paparan sinar Matahari untuk kembali mengisi baterainya.
Para ilmuwan yang terlibat dalam misi Rosetta dan Philae tertarik untuk meneliti komposisi molekul organik pada komet tersebut. Rencananya, mereka akan memakai Philae untuk mengebor komet dan mengambil sampel dari dalam komet itu.
Komet Gerasimenko, seperti komet-komet lainnya diyakini sebagai sisa-sisa proses pembentukan galaksi pada 4,6 miliar tahun silam. Komet memiliki batu dan es yang menyimpan molekul organik sehingga dipercaya bisa memberikan pengetahuan lebih soal bagaimana planet dan kehidupan bisa terbentuk di alam semesta. (Reuters)