Wow, Ternyata Komet Bersuara Mirip 'Predator'

Sabtu, 15 November 2014 | 04:39 WIB
Wow, Ternyata Komet Bersuara Mirip 'Predator'
Ilustrasi 'nyanyian komet' berdasarkan foto komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. [ESA/Rosetta/NavCam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wahana luar angkasa tanpa awak, Rosetta, beserta modul (robot) Philae-nya, akan punya banyak hal yang bisa dicatat, dipelajari dan dirangkum para peneliti, khususnya dari komet 67P/Churyumov-Gerasimenko yang kini ditempelinya. Mulai dari bentuk sebenarnya komet itu, elemen-elemennya, hingga bahkan bau dan mungkin juga "suaranya".

Ya, ternyata memang komet tersebut bisa "bersuara". Setidaknya, itulah yang belum lama ini diungkap pihak ESA (Badan Luar Angkasa Eropa) yang mengirim misi tersebut. Rekaman "suara" komet 67P/C-G yang disebut sudah terdokumentasi pada Agustus lalu itu, bahkan sudah diunggah pihak ESA ke laman internet, sehari sebelum Philae berhasil menempel di permukaan komet.

Sebagaimana dikutip situs IFL Science, yang mencengangkan sekaligus mungkin sedikit "menyeramkan" adalah bahwa "suara" komet itu ternyata mirip dengan suara Predator, sosok alien fiktif yang selama ini dikenal lewat film Hollywood.

Sedikit penjelasan, suara maupun bunyi tentu saja sebenarnya tak bisa benar-benar terdengar di luar angkasa. Makanya, suara yang kini bisa didengar bukanlah hasil rekaman langsung. Itu adalah variasi bidang magnetis yang dicatat oleh Konsorsium Plasma Rosetta (RPC), yang timbul akibat interaksi bagian luar komet tersebut dengan plasma matahari (solar wind).

Variasi tersebut lantas menghasilkan frekuensi yang berkisar antara 40-50 milihertz, atau sekitar 10.000 kali lebih rendah dari bunyi yang bisa didengar telinga manusia. Para ilmuwan ESA pun menyesuaikan frekuensi itu hingga level yang bisa didengar telinga, hingga lantas muncullah rangkaian "nyanyian" yang mirip suara Predator tersebut.

"Ini menggairahkan karena hal ini sama sekali baru bagi kami. Kami tidak pernah mengharapkan (mendapatkan) ini, dan kami masih terus mencoba memahami secara fisika apa yang sedang terjadi," ungkap peneliti utama RPC, Karl-Heinz Glassmeier, melalui keterangan resminya.

Tim peneliti diakui masih belum bisa memastikan apa yang menyebabkan adanya "suara" tersebut. Perkiraan terbaik meraka saat ini adalah bahwa kemungkinan material netral yang terkikis dari komet itu terionisasi, atau diberi energi oleh plasma matahari, hingga menimbulkan reaksi tersebut. Langkah selanjutnya untuk memastikan jawaban itu sendiri pun sejauh ini belum bisa dipastikan.

Bagi yang penasaran mendengarkan "suara" komet itu, bisa menemukan rekamannya di akun ESA Ops di Soundcloud, dengan judul "A Singing Comet". [IFLScience]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI