Siapa sangka, situs jejaring sosial sebesar dan sepopuler Facebook bisa 'dipecundangi' oleh seorang ibu muda. Ibu muda asal Oswestry, Shropshire, Inggris itu dengan gagah berani melawan kebijakan perusahaan milik Mark Zuckerberg itu, dan menang.
Semua berawal saat Emma Bond, sang ibu muda, mengunggah foto dirinya tengah menyusui putrinya yang lahir prematur. Namun, betapa terkejutnya Emma saat Facebook menghapus foto itu. Facebook beralasan, foto Emma melanggar aturan ketelanjangan di situs mereka.
Lansiran Independent, tidak ada niatan Emma untuk mengunggah foto dengan konten pornografi. Sebaliknya, ia hanya ingin berbagi momen spesial dirinya bersama Carene, putrinya yang lahir 12 minggu sebelum waktu yang ditentukan. Carene lahir hanya dengan bobot kurang dari 1 kilogram saja dan diperkirakan tidak akan bisa bertahan hidup lebih dari tiga hari. Namun, nasib berkata lain. Carene selamat dan Emma mengabadikan momen pertama dirinya menyusui si bayi untuk dibagikan dengan keluarga dan teman-temannya.
Emma kesal karena Facebook begitu saja menghapus foto tersebut.
"Foto itu mewakili lebih dari sekedar tindakan saya menyusui bayi saya yang baru lahir. Carene sangat malang dan kami berjuang keras untuk sampai pada titik ini," jelas Emma.
Tak terima begitu saja dengan keputusan Facebook, Emma menyebarkan ceritanya kepada grup-grup ibu menyusui di situs jejaring sosial itu dan mengunggah kembali foto tersebut. Foto tersebut pun meraih simpati dalam bentuk seperempat juta "like". Pesan-pesan dukungan pun berdatangan dari segala penjuru dunia.
Facebook awalnya bersikukuh pada pendapatnya. Mereka mengatakan bahwa foto menyusui memang tidak melanggar Standar Komunitas mereka. Namun, seharusnya Emma menutupi atau tidak memperlihatkan bagian vital dari payudaranya. Kendati begitu, Facebook tampaknya tidak mau berdebat panjang. Mereka pun memunculkan kembali foto Emma yang sempat dihapus.
Tak cuma itu. Facebook bahkan memperbarui kebijakannya. Mereka menyebut, "foto yang menampilkan payudara ibu yang sedang menyusui diperbolehkan meski terpapar seluruhnya, demikian pula dengan foto mastektomi yang memperlihatkan seluruh bagian payudara". (Independent)