Dua Tahun di Antariksa, Inikah Misi Rahasia X-37B?

Selasa, 21 Oktober 2014 | 10:05 WIB
Dua Tahun di Antariksa, Inikah Misi Rahasia X-37B?
Pesawat ulang alik X-37B di pangkalan udara Vandenberg, California, Amerika Serikat (Reuters/Boeing).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah menghabiskan hampir dua tahun di luar angkasa, pesawat ulang alik Amerika Serikat X-37B akhirnya pulang ke Bumi. Mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Vendenberg, California, AS, pesawat itu hanya membawa pulang misteri.

Pesawat ulang alik tanpa awak itu diketahui menghabiskan 675 hari di luar angkasa. Itu adalah penerbangan ketiga dari pesawat yang juga dikenal dengan nama Orbital Test Vehicle tersebut. Angkatan Udara AS sendiri mempunyai dua pesawat X-37B.

Penerbangan ketiga ini, yang dinamai misi OTV-3, adalah misi terlama X-37B. Misi pertama, pada April 2010 hanya bertahan 225 hari sementara misi kedua hanya bertahan 469 hari.

"Saya sangat bangga karena tim kami berhasil melakukan pendaratan ketiga ini dengan selamat dan sukses," kata Kolonel Keith Balts, komandan 30th Space Wing yang bermarkas di Vandenberg, dalam sebuah pernyataan.

Hanya itu informasi yang diketahui publik soal wahana itu. Selebihnya, terutama soal apa yang dilakukan pesawat itu orbit, hanya spekulasi dan memantik lahirnya teori-teori konspirasi.

Berikut adalah lima teori tentang misi rahasia X-37B di antariksa:

1. Mata-mata
Militer Amerika Serikat punya sangat banyak satelit mata-mata di orbit tetapi X-37B diduga dilengkapi dengan perangkat pengintai lebih canggih, yang dirancang untuk memata-matai wilayah tertentuh di Bumi.

"X-37B diduga membawa purwarupa alat mata-mata untuk memantau Timur Tengah dan wilayah lain yang sensitif secara geopolitik," tulis ExtremeTech.com, sebuah situs berita teknologi di AS.

Tetapi mengapa menggunakan pesawat ulang alik dan bukan satelit biasa?

Pesawat ulang alik bisa bergerak dari satu wilayah ke wilayah lain lebih cepat dari satelit, meski bahan bakar yang diperlukan membuat keleluasaanya terbatas.

2. Pengebom dari luar angkasa
Beberapa penggemar teori konspirasi sangat menyukai gagasan bahwa X-37B adalah pegebom yang mengintai dari luar angkasa dan menunggu hingga saat yang tepat untuk menghancurkan targetnya.

Tetapi menurut Mark Lewis, ilmuwan yang pernah bertugas di Angkatan Udara AS dan kini mengajar di Universitas Maryland, AS, hal itu sangat sukar dilakukan.

Mengubah arah sebuah pesawat di orbit membutuhkan dorongan yang besar, sementara menggunakan pesawat seperti X-37B sebagai pengebom berarti memaksa pesawat itu untuk keluar dari orbit dan terbang di atas targetnya dan manuver itu akan mengonsumsi bahan bakar yang sangat banyak.

3. Menghabisi satelit lain
Teori lain menyebutkan bahwa X-37B berfungsi sebagai James Bond, menghabisi satelit lain yang dinilai sebagai ancaman terhadap AS.

Tetapi menurut Daily Beast, misi mata-mata seperti itu bisa dilakukan X-37B jika ia tidak banyak bergerak dan beroperasi dari jauh. Jika sering bergerak aktivitas X-37B bisa dipantau dengan mudah oleh pemerintah dan para amatir.

4. Memata-matai stasiun antariksa Cina
Sebelum X-37B diluncurkan, BBC dan Spaceflight Magazine menerbitkan laporan yang menyebutkan bahwa orbit pesawat ulang alik itu cukup dekat untuk mengawasi pembangunan stasiun antariksa Tiangong-1 milik Cina.

Meski demikian analis antariksa, Jim Oberg, mengatakan kepada BBC bahwa itu hal itu mustahil. Menurut dia kedua satelit berada di orbit yang melintasi katulistiwa dalam sudut 90 derajat dan saat melintasi jalur yang bersinggungan, keduanya melesat dalam kecepatan ribuan meter per detik sehingga mustahil untuk mengintip satu sama lain.

5. Melepaskan satelit pengintai
Alih-alih menghabisi satelit lain, X-37B diduga dimanfaatkan untuk mengirim satelit-satelit lain ke orbit untuk menggangu satelit musuh atau untuk mengintai negara lain.

Pada misi tahun 2011 pesawat itu terbang di atas wilayah-wilayah Bumi yang sama berulang-ulang kali, sehingga ada kemungkinan ia melepas mesin pengintai di orbit yang sama.

Dalam penyelidikan New York Times yang melibatkan beberapa pemantau antariksa amatir, ditemukan bahwa pesawat ulang alik itu terbang di wilayah yang sama setiap empat hari, mirip dengan perilaku satelit pengintai. (Live Science)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI