'Bocah' Lampung Ciptakan Pengontrol Jarak TV

Ardi Mandiriadmin Suara.Com
Selasa, 21 Oktober 2014 | 04:35 WIB
'Bocah' Lampung Ciptakan Pengontrol Jarak TV
Ilustrasi perempuan menonton tv sambil makan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Lampung, Eko Suryanto, menciptakan alat pengatur jarak pandang menonton televisi bagi anak-anak berbasis mikrokontroler yang secara otomatis dapat mengatur jarak pandang yang aman saat menonton televisi.

Menonton televisi terlalu dekat dan terlalu lama, bisa berdampak pada kerusakan mata karena layar televisi dapat memancarkan radiasi yang membuat mata lelah serta memberikan efek buruk seperti pandangan menjadi kabur dan mata menjadi kering, katanya di Bandarlampung, Senin.

Namun, katanya lagi, banyak orangtua yang kesulitan menjaga anak untuk menonton televisi dengan jarak pandang yang aman.

Oleh karena itu, mahasiswa Jurusan Sistem Komputer ini terdorong menciptakan peralatan pengontrol jarak pangan aman saat menonton televisi ini.

Dia menjelaskan komponen alat itu terdiri atas Mikrokontroler ATMega 16 sebagai basis utama pengendali alat secara otomatis; sensor SRF05 yang mampu mendeteksi keberadaan manusia di depan sensor tersebut; dan LCD yang berfungsi sebagai display hasil jarak yang dideteksi.

Sebelum mengoperasikan alat tersebut, Eko menjelaskan pengguna terlebih dahulu menentukan jarak pandang aman menonton televisi dengan hitungan manual.

Rumus yang digunakan adalah ukuran layar (inci) x 5 x 0,25. Jika ukuran televisi adalah 14 inci, jarak pandang aman menonton televisi adalah 1,78 meter, katanya pula.

Angka tersebut, kata dia, nantinya menjadi acuan pada pengaturan jarak pandang menggunakan sensor SRF05.

"Alat ini bekerja secara otomatis ketika sensor SRF05 menangkap keberadaan manusia di depannya yang kemudian ditangkap dan diterjemahkan mikrokontroler ATMega. Jika data yang terbaca oleh mikrokontroler kurang dari 1,78 meter, televisi akan mati secara otomatis. Jarak pandang pengguna saat menonton televisi akan ditampilkan pada LCD yang diterima dari sensor jarak, yaitu dalam satuan sentimeter," ujarnya.

Dalam menciptakan alat tersebut, Eko mengaku terinspirasi dari permasalahan yang sering dialami para orangtua yang sulit mengendalikan anak-anak untuk tidak menonton televisi terlalu dekat. Padahal, radiasi tinggi pada televisi bisa berdampak pada kerusakan mata pada anak, seperti miopi (rabun jauh).

BERITA TERKAIT

4 Manfaat Menonton Televisi, Kamu Harus Tahu!

03 September 2022 | 20:53 WIB WIB

REKOMENDASI

TERKINI