Kutub Magnet Bumi Akan Segera Bertukar Tempat

Senin, 20 Oktober 2014 | 17:45 WIB
Kutub Magnet Bumi Akan Segera Bertukar Tempat
Ilustrasi medan magnet Bumi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa kutub-kutub magnet Bumi akan segera bertukar tempat. Artinya kutub selatan bukan lagi di Antartika dan rusa-rusa kutub tidak lagi berhabitat di tempat yang disebut "utara".

Tetapi pergantian posisi kutub magnet Bumi bukan berita baru. Sekitar 800.000 tahun lalu posisi kutub-kutub magnet tidak seperti sekarang. Menurut para ilmuwan posisi kutub magnet Bumi terus bertukar tempat dalam sejarah.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa siklus pertukaran kutub-kutub magnet Bumi ditandai dengan melemahnya medan magnet dalam periode beberapa ratus tahun. Setelah melemat, dua kutub Bumi lalu bertukar tempat dan kekuatan medan magnetnya kembali kuat.

Menurut para peneliti, medan magnet Bumi kini sedang melemah. Data yang dikumpulkan oleh sateli badan antariksa Eropa (ESA) menunjukkan bahwa medan magnet Bumi melemah 10 kali lebih cepat dari yang diperkirakan para ilmuwan.

Sebelumnya diperkirakan pertukaran kutub Bumi bisa terjadi dalam sekitar 200 tahu lalu, tetapi berdasarkan data-data baru tadi diperkirakan pertukaran itu bisa terjadi lebih cepat, dalam kurang dari 100 tahun lagi.

"Sangat mengagumkan betapa cepatnya kita melihat pertukaran tempat ini," kata Courtney Sprain salah satu peneliti dalam studi tersebut.

Sprain bersama Paul Renne, direktur pada Berkeley Geochronology Center memang memimpin studi yang akan diterbitkan dalam jurnal Geophysical Journal International edisi November.

Pertukaran posisi kutub magnet Bumi bisa memengaruhi pembangkit tenaga listrik.

Medan magnet Bumi juga melindungi mahluk hidup dari partikel energi dari matahari dan sinar kosmik. Keduanya bisa menyebabkan mutasi genetik dan karenanya pergantian kutub magnet Bumi berpotensi menyebabkan penyakit kanker.

"Kita harus mulai berpikir tentang dampak biologis dari perubahan ini," kata Renne.

Adapun temuan itu diperoleh dari analisis medan magnet beberapa lapisan sedimen berusia lebih dari puluhan ribu tahun di dasar danau purba di cekungan Sulmona, Pegunungan Appennine, Roma Italia. (Phys.org)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI