Suara.com - Anna Stoehr untuk pertama kali membuka akun Facebook ketika usianya menjelang 114 tahun, tetapi ia dipaksa melakukan hal yang sering dilakukan anak-anak agar bisa masuk ke jejaring sosial itu: memalsu usia.
Ketika mengisi biodata agar bisa masuk ke Facebook, Stoerh memang dihadapkan pada keterbatasan Facebook. Masalah memang bukan pada diri Anna, tapi pada teknologi Facebook.
Facebook hanya menyediakan kolom tahun kelahiran di angka 1905, padahal Stoehr lahir pada 12 Oktober 1900. Jadi agar bisa berosialisasi di Facebook, Anna pun memilih untuk memangkas usianya menjadi 99 di Facebook.
Ketertarikan Anna akan Facebook dimulai saat dia berkenalan dengan Joseph Ramireza dari toko ritel Verizon. Mereka berkenalan ketika putera Anna, Harlan Stoehr, membelikan telepon seluler pintar untuk ibunya.
"Saya sedang menjual iPhone kepadanya dan ia berbicara tentang ibunya. Lalu saya sadar bahwa Harlan berusia 85 tahun dan saya terkesima," kata Ramireza.
Sejak itu Ramireza banyak membantu Anna berurusan dengan dunia komputer dan online. Ketika Anna tak diterima oleh Facebook, Ramireza membantunya mengetik surat yang ditujukan kepada Mark Zuckerberg, pendiri jejaring sosial itu.
Anna sendiri ingin mempunyai akun Facebook agar dia bisa menerima ucapan selamat ulang tahun dari teman-teman dan sanak saudaranya yang sudah terpisah jauh.
Anna lahir di Manning, Iowa, AS lebih dari 100 tahun lalu. Ia menetap sendiri rumah sederhana di Postdam, Minnesota, Amerika Serikat, sampai berusia 112 tahun. Kini ia menetap di sebuah panti jompo di Plainview, Minnesota.
Menurut Gerontology Research Group, kelompok yang giat melacak orang-orang berusia di atas 100 tahun di AS, menempatkan Anna di urutan ketujuh manusia tertua di AS. Ia hanya dua tahun lebih muda dari orang tertua di AS, Gertrude Weaver. (USA Today)