Karya Seni Pertama di Dunia Lahir di Sulawesi, Bukan di Eropa

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 09 Oktober 2014 | 05:51 WIB
Karya Seni Pertama di Dunia Lahir di Sulawesi, Bukan di Eropa
Ilustrasi manusia purba (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gambar cetakan telapak tangan berusia sekitar 40.000 tahun di dinding sebuah gua di Maros Sulawesi Selatan membuktikan bahwa Indonesia adalah tempat lahir karya seni pertama di dunia dan bukan di Eropa, seperti yang dipercaya selama ini.

Selain lukisan telapak tangan, gambar seekor babi rusa, binatang yang hanya ada di daratan Sulawesi, juga ditemukan di gua yang sama. Lukisan itu berusia sekitar 35.000 tahun.

Temuan-temuan itu diterbitkan dalam jurnal Nature, edisi 9 Oktober 2014, oleh para peneliti Indonesia dan Australia.

Menurut para ilmuwan, penemuan mereka itu menantang dua teori tentang ekspresi kesenian manusia.

Teori pertama yang menyatakan bahwa kesenian berasal dari Eropa Barat, karena lukisan-lukisan purba di gua hanya ditemukan di wilayah itu.

Kedua, tentang apakah kesenian berkembang secara mandiri tetapi berkesinambungan di berbagai tempat di dunia atau pertama kali dibawa oleh Homo sapiens meninggalkan Afrika dan menyebar ke seluruh dunia.

"Orang-orang Eropa tidak lagi bisa mengklaim sebagai yang pertama yang bisa mengembangkan sebuah gambaran abstrak di dalam pikiran," kata Anthony Dosseto, ilmuwan dari Universitas Wollongong.

Antropolog di dunia menilai bahwa kesenian atau lukisan di atas batu adalah indikator dari permulaan cara berpikir abstrak, kemampuan manusia untuk merefleksikan gagasan dan peristiwa.

Dosseto dan timnya, dalam riset itu, menghitung usia 12 gambar cetakan tangan serta dua gambar hewan yang ditemukan di tujuh gua di Sulawesi Selatan.

Gambar-gambar itu sebenarnya ditemukan pada tahun 1950an. Tetapi ketika itu mengira gambar-gambar itu berusia lebih muda, karena tidak ada lukisan yang bisa bertahan lebih dari 10.000 tahun di wilayah tropis.

Tetapi Dosseto dkk menghitung ulang usia gambar-gambar itu menggunakan teknik radioaktif, melacak sisa-sisa uranium yang ditemukan di lapisan kalsit yang tumbuh sekitar 10 milimeter di atas lukisan-lukisan itu.

Metode itu hanya bisa memperkirakan usia minimum lukisan-lukisan itu, sehingga diperkirakan gambar-gambar itu berumur lebih tua dari yang berhasil diukur.

Kini, menurut para peneliti, lukisan-lukisan di gua Sulawesi itu adalah gambar purba paling tua yang pernah ditemukan di dunia.

Sebelumnya, lukisan cetakan telapak tertua di dunia ditemukan di gua El Castillo di utara Spanyol. Lukisan itu berusia sekitar 37.300 tahun.

Lukisan binatang tertua, yang menggambarkan badak dan dilukis menggunakan arang, ditemukan di gua Chauvet, Prancis. Usianya sekitar 35.300 sampai 38.827 tahun.

Sementara penggunaan warna merah dalam lukisan ditemukan di Fumane, Italia dan usianya sekitar 36.000 sampai 41.000 tahun. (AFP)

REKOMENDASI

TERKINI